Sunday, September 21, 2025

Pelatih Kapten (Purn) Abdullah Haruman

Share

- Advertisement -

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Diantara para bintara yang paling memengaruhi saya adalah Haruman. Saya mengenalinya ketika beliau masih menjadi Bintara Peleton di Grup 1 Parako dengan pangkat Serka. Beliau memiliki sabuk hitam karate, merupakan pelatih senior di PPS Betako Merpati Putih, ahli menembak senapan, dan sangat terampil dalam taktik antigerilya dan teknik bertempur.

Meskipun kami tidak berada dalam satu kompi, tapi bersama-sama dalam Grup 1 Parako. Beliau ikut melatih dan membimbing kami para perwira, seperti latihan karate, Merpati Putih, dan latihan menembak.

Selain itu, meskipun secara organik beliau tidak pernah bersama dengan pasukan saya, baik di peleton maupun kompi, dalam organisasi penugasan Tim Nanggala 10 saat operasi di Timor Timur pada tahun 1976, kami sempat melakukan gerakan bersama.

Dalam beberapa aksi, saya sering kali berdekatan dengan Haruman. Saya lupa konteksnya, tapi saya ingat kami pernah berada pada posisi paling depan. Akhirnya kami menjadi ujung tombak gerak maju pasukan.

Saya ingat betul, ketika terjadi aksi tembak-menembak dengan musuh, beliau mengajarkan kepada saya teknik tembak gerak. Beliau selalu memberi instruksi kepada saya untuk menyusulnya jika dia sudah sampai pada sebuah pohon tertentu. Dan ketika dia sudah menembak, saya diminta segera mencapai pohon tersebut.

Beliau tenang, berani, cool, dan mengarahkan, meskipun kami memiliki pangkat lebih tinggi. Ketika perebutan wilayah Lebos pada waktu itu, beliau berada posisi paling depan. Beliau merayap hingga sampai ke tempat penjaga musuh. Tanpa suara tembakan, beliau merebut senjata dan mematahkan leher musuh tersebut dalam senyap di kegelapan malam. Kami melihat langsung aksi beliau.

Haruman adalah seorang bintara yang sangat unggul. Saya merasa benar-benar dididik dan dilatih oleh seorang bintara. Bukan hanya dalam latihan, tapi dalam aksi sebenarnya, yaitu dalam operasi. Saya tidak akan bisa melupakan pengalaman tersebut.

Saya menyimpulkan bahwa tentara yang unggul di medan perang biasanya unggul di masa damai, terutama dalam seni bela diri dan menembak. Itu adalah dua keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh semua prajurit Angkatan Darat. Bagi para perwira muda yang ingin menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam seni bela diri dan keahlian menembak. Jika mereka mahir menembak dan terampil dalam seni bela diri, mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan tertanam dalam diri prajurit melalui latihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk menjadi berani, mampu mengatasi rasa takut, dan mampu menahan rasa sakit.

Sumber: https://prabowosubianto.com/pelatih-kapten-purn-abdullah-haruman/

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru