- Advertisement -
Pemerintah China baru-baru ini melancarkan serangan balasan terhadap Nvidia, perusahaan teknologi terbesar di Amerika Serikat, dengan menuduh mereka melanggar undang-undang anti-monopoli. Serangan ini terjadi dalam konteks perselisihan yang sedang berlangsung antara kedua negara terkait teknologi masa depan. Langkah China ini dianggap sebagai manuver geopolitik yang bertujuan untuk menekan Amerika Serikat di tengah perundingan dagang yang sedang berlangsung. Dampak dari tuduhan ini terlihat dalam penurunan saham Nvidia setelah pengumuman resmi China. Serangan ini merupakan bagian dari serangkaian aksi saling “pukul” yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir dan menunjukkan betapa tegangnya hubungan antara kedua negara.
