Saturday, November 8, 2025

Mengungkap Cara Suku Maya Menghitung Fenomena Alam

Share

- Advertisement -

Para peneliti telah mengungkap wawasan baru tentang cara Suku Maya menghitung fenomena alam, terutama dalam memprediksi gerhana. Seperti peradaban kuno lainnya, Suku Maya menggunakan pemahaman langit untuk mencari petunjuk tentang nasib dan hukuman ilahi. Namun, kalender mereka memiliki perbedaan signifikan dengan kalender yang umum digunakan saat ini, menjadikannya suatu misteri yang menarik bagi para arkeolog modern.

Kalender astrologi Maya terdiri dari 260 hari dan digunakan untuk meramalkan nasib seseorang. Dalam Kodeks Dresden, terdapat tabel yang berisi 405 Bulan baru, hampir sama dengan 46 siklus dari 260 hari tersebut, memungkinkan mereka untuk memprediksi Bulan purnama atau Bulan baru dengan akurasi satu hari. Gerhana terjadi saat terjadi keselarasan antara Bumi, Bulan, dan Matahari dalam titik tertentu. Orbit Bulan sekitar Bumi miring terhadap orbit Bumi sekitar Matahari, hanya ketika ketiga benda langit ini berada dekat dengan titik simpulnya, gerhana bisa terjadi.

Dalam kalender Maya, terdapat dua titik yang paling dekat dengan keselarasan Bumi, Bulan, dan Matahari untuk memprediksi terjadinya gerhana. Para peneliti telah belajar bagaimana Suku Maya menggunakan pengetahuan astronomi mereka untuk menghitung fenomena alam ini, menunjukkan kompleksitas dan kearifan dalam peradaban kuno ini.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru