Yurike Sanger, istri ke-7 Presiden Soekarno, telah meninggal dunia di Rumah Sakit San Gorgonio Memorial, California, Amerika Serikat pada Rabu (17/9). Kabar duka ini disampaikan oleh putra Yurike, Yudhi Sanger, melalui akun Instagram pribadinya. Yudhi menyatakan rasa duka cita atas kepergian ibunya dan menjelaskan bahwa jenazah akan dibawa ke rumah duka di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, dengan jadwal yang akan diumumkan kemudian. Yurike Sanger meninggal pada usia 81 tahun setelah mengidap kanker payudara.
Yurike Sanger, lahir di Poso, Sulawesi Tengah pada 22 Mei 1945, memiliki darah campuran Jerman dan Manado. Pertemuannya dengan Presiden Soekarno terjadi pada tahun 1963 ketika ia masih remaja dan aktif dalam Barisan Bhinneka Tunggal Ika. Keduanya menikah pada 6 Agustus 1964 ketika Yurike berusia 19 tahun dan Soekarno berusia 64 tahun. Meskipun pernikahan mereka hanya bertahan selama empat tahun, Yurike tetap terkenang sebagai sosok sederhana yang aktif dalam kegiatan sosial.
Setelah bercerai dengan Presiden Soekarno, Yurike kembali menikah dan menetap di Amerika Serikat bersama keluarga barunya. Meskipun pernikahannya dengan Sang Proklamator singkat, namanya tetap dikenang dalam sejarah keluarga Soekarno. Yurike merupakan sosok yang terlibat dalam Barisan Bhinneka Tunggal Ika sejak usia muda dan aktif dalam kegiatan sosial.