Bangsa Mesir kuno memiliki keterikatan dengan babun karena diyakini terhubung dengan Dewa Babi. Para ahli mengungkap bahwa babun-babun ini dipelihara sebagai hewan peliharaan di penangkaran, dengan pencabutan gigi mereka yang tajam untuk mengurangi bahaya yang mungkin ditimbulkan. Pemeliharaan babun-babun oleh penduduk Mesir kuno membawa para ahli ke lokasi kota Punt di Mesir, sebuah wilayah misterius yang terungkap melalui analisis DNA mereka.
Gisela Kopp, seorang ahli genetika dari Universitas Konstanz, Jerman, yang mempelajari DNA babun, menjelaskan bahwa kisah-kisah lama menyebutkan bahwa babun-babun tersebut berasal dari Punt, sebuah wilayah yang penuh dengan legenda dan misteri. Meskipun Punt disebut dalam catatan-catatan kuno Mesir, namun lokasinya tidak pernah jelas diidentifikasi dalam peta.
Namun, belakangan ini, para ahli berhasil mengungkap lokasi yang lebih pasti dengan menganalisis DNA dari mumi babun yang ditemukan dari periode tersebut. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang pengetahuan kita mengenai hubungan antara Mesir kuno dan negeri Dongeng yang diyakini tidak pernah ada dalam peta.
