Saati ini banyak cara untuk memperbaiki penampilan gigi, mulai dari pemutihan hingga pemasangan kawat gigi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi terlebih dahulu.
Gigi yang sehat tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tetapi juga untuk penampilan. Gigi yang sehat, teratur, dan estetis akan meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan. Oleh karena itu, banyak orang yang mengikuti tren dan estetika gigi yang sedang berkembang, seperti pemasangan kawat gigi, woulding, dan pemutihan gigi.
Spesialis konservasi gigi drg. Rio Suryantoro menyatakan bahwa terdapat tiga tahap pemeriksaan sebelum melakukan tindakan estetika gigi. Tahap pertama adalah pemeriksaan subjektif. Pada tahap ini, dokter akan melakukan anamnesis atau wawancara untuk mengetahui keluhan pasien. Dokter juga akan mengevaluasi riwayat-riwayat yang berkaitan, seperti riwayat pemeriksaan gigi sebelumnya dan tindakan gigi yang sudah dilakukan.
Tahap kedua adalah pemeriksaan objektif yang dapat terlihat secara visual atau diraba, yaitu pemeriksaan fisik lanjutan dengan menyentuh gigi. Palpasi dilakukan menggunakan tangan, jari, dan ujung jari. “Kalau pada kasus pemutihan gigi, maka warna gigi harus diperiksa terlebih dahulu, sebab warna gigi memiliki tingkatan. Kami harus mengetahui apa yang menyebabkan gigi berubah warna, apakah perubahan warna gigi tersebut berasal dari dalam gigi atau disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi. Ini harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum menanyakan motivasi pasien untuk melakukan tindakan estetika,” kata Rio kepada Mediakom pada Kamis, 22 Februari 2024.
Pasien kemudian dapat melakukan pemutihan gigi jika sesuai dengan indikasi. Namun, jika tidak sesuai dengan indikasi, misalnya terdapat gigi berlubang, maka sebaiknya gigi tersebut ditambal terlebih dahulu. Tindakan primer harus dilakukan terlebih dahulu sebelum prosedur pemutihan dilakukan. “Contohnya, jika terdapat karang gigi, maka karang tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu. Semua tindakan dalam bidang kedokteran gigi harus didasari oleh rasionalitas,” kata Rio.
Rio menegaskan pentingnya tindakan primer sebelum perawatan estetika gigi. Namun, seringkali hal yang berlawanan terjadi. “Misalnya, ada pasien yang ingin melakukan pemasangan venir. Kondisi warna giginya harus diperiksa terlebih dahulu. Misalnya, menutupi area yang menghitam yang tidak dapat diperbaiki hanya dengan pemutihan,” katanya.
Tahap penting lainnya adalah membuat surat persetujuan yang berisi jenis tindakan, waktu pelaksanaan, tujuan, besaran biaya, dan informasi diagnosis yang ditandatangani oleh pasien. Sebelum membuat keputusan, pasien harus memastikan manfaat dari tindakan tersebut bagi kesehatan, bukan hanya mengejar kecantikan semata. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter gigi mengenai berbagai pengaruhnya ke depan.
Untuk lebih cantik, terdapat beberapa tindakan estetika gigi yang sedang populer, seperti pemasangan kawat gigi, pemutihan, dan hiasan gigi. Beberapa tindakan ini mungkin membuat gigi Anda terlihat lebih unik, namun Anda juga harus berhati-hati karena dapat berisiko terhadap kesehatan gigi.
1. Pemutihan Gigi
Pemutihan atau bleaching dapat membuat gigi yang menguning atau kusam menjadi lebih cerah dan berseri menggunakan bahan kimia sebagai agen pemutih. Penggunaan hidrogen peroksida konsentrat rendah sebagai agen pemutih dapat menghasilkan perubahan warna dengan risiko sensitivitas pemutihan yang lebih rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian Maran dkk. dalam Journal of Dentistry pada 2020.
2. Kawat Gigi
Behel atau kawat gigi digunakan untuk merapikan dan meratakan gigi yang tidak teratur. Kawat gigi biasanya digunakan untuk tujuan kesehatan dan estetika. Menurut penelitian Hakami dkk. di jurnal BMC Oral Health pada 2020, kawat gigi juga dapat memiliki dampak sosial dan psikologis, seperti meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan diri penggunanya karena memiliki gigi yang lebih indah. Penggunaan kawat gigi harus dilakukan dengan pertimbangan matang dan di bawah bimbingan dokter gigi yang profesional dan terpercaya.
3. Veneer
Veneer adalah lapisan tipis yang ditempel di permukaan gigi untuk memperbaiki bentuk, ukuran, warna, dan keselarasan gigi. Veneer terbuat dari porselen atau resin komposit dan berguna untuk mengatasi masalah gigi seperti retak, noda, bengkok, atau tidak beraturan. Penelitian Hamzeh dkk. yang dipublikasikan di Journal of Oral Health and Oral Epidemiology pada 2016 menunjukkan bahwa perawatan veneer yang tepat dapat meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan diri serta mengurangi rasa malu.
4. Implan Gigi
Jika Anda kehilangan gigi atau gigi rusak parah, Anda dapat menggantinya dengan implan atau gigi palsu yang ditanam di rahang. Implan dapat membuat gigi Anda lebih kuat dan fungsional, membantu memperbaiki fungsi dan estetika gigi, serta meningkatkan kualitas hidup pengguna. Menurut penelitian Zohrabian dkk. dalam Seminar in Ultrasound, CT and MR pada 2015, implan gigi dapat mengembalikan fungsi gigi mendekati normal pada pasien yang kehilangan gigi sebagian atau seluruhnya. Namun, implan gigi juga dapat menimbulkan beberapa komplikasi seperti peradangan, perdarahan, dan kerusakan pada struktur gigi, tulang, atau saraf di sekitarnya.
Penulis: Redaksi Mediakom