Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) mengharapkan Presiden RI Prabowo Subianto membicarakan pemulangan Riza Chalid dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Riza Chalid adalah tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menyatakan bahwa pembicaraan antara Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim diperlukan untuk memastikan pemulangan Riza Chalid. Kejaksaan Agung belum bisa menahan Riza Chalid karena keberadaannya diluar wilayah Indonesia, dengan dugaan bahwa Riza Chalid tinggal atau pernah tinggal di Malaysia.
Boyamin mengunjungi Kuala Lumpur untuk menyelidiki keberadaan Riza Chalid, dan meskipun belum berhasil bertemu langsung dengan Riza Chalid, informasi menunjukkan bahwa Riza Chalid sering tinggal di Johor Malaysia. Kejaksaan Agung telah menetapkan 18 tersangka dalam kasus korupsi ini, termasuk Riza Chalid sebagai pemilik PT Orbit Terminal Merak (OTM) dan anaknya Muhammad Kerry Andrianto Riza sebagai pemilik PT Navigator Khatulistiwa.
Diketahui kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp285 triliun. MAKI mendorong pemerintah untuk membahas pemulangan Riza Chalid demi kepentingan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia.
