Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menjalani pemeriksaan oleh penyidik Kejaksaan Agung terkait rapat untuk mengubah hasil kajian teknis pengadaan laptop Chromebook. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, mengungkapkan bahwa penyidik sedang mendalami bagaimana Nadiem, saat menjabat sebagai Menteri, terlibat dalam penggunaan anggaran sebesar Rp9,9 triliun untuk proyek ini. Harli juga menyebut bahwa penyidik menelusuri rapat yang terjadi pada bulan Mei 2020 yang diduga mempengaruhi kajian teknis penggunaan laptop Chromebook. Selain itu, dalam proses pemeriksaan yang berlangsung selama 12 jam, Nadiem dihadapkan pada 31 pertanyaan oleh penyidik terkait peran Stafsus Nadiem dalam kasus tersebut. Nadiem, yang masih berstatus sebagai saksi, menegaskan bahwa ia akan mematuhi seluruh proses hukum yang sedang berjalan terkait dugaan korupsi dalam Program Digitalisasi Pendidikan periode 2019-2022. Pemeriksaan terhadap Nadiem menjadi penting karena perannya saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, terutama dalam pengawasan terhadap pengadaan Chromebook. Kasus ini juga mengungkap indikasi adanya pemufakatan jahat melalui pengarahan khusus terkait kajian pengadaan laptop Chromebook yang dinilai tidak efektif untuk sarana pembelajaran.
Share
- Advertisement -
Baca Lainnya
