Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sedang menyelidiki ancaman bom kedua terhadap pesawat Saudia Airlines yang melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu pagi. Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menyampaikan bahwa tim saat ini masih dalam proses penyelidikan terhadap kejadian tersebut. Ancaman bom tersebut pertama kali diterima oleh AirNav Indonesia di Jakarta dan kemudian diteruskan ke Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia.
Informasi ancaman bom ini disampaikan kepada pilot pesawat, yang kemudian memilih untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 menerima ancaman bom melalui surat elektronik pada Selasa, yang menyebutkan rencana meledakkan pesawat tersebut dalam perjalanan Jeddah-Jakarta dengan 442 haji. Pendaratan darurat dilakukan pukul 10:44 WIB di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.