Pada tanggal 11 Juni 2025, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan data yang mengkhawatirkan terkait Tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Menkes menyampaikan bahwa dua orang meninggal akibat TBC setiap lima menit. Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat TBC merupakan penyakit menular yang masih menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat hingga tuntas merupakan kunci utama dalam penanggulangan penyakit ini.
Menkes menekankan pentingnya empat langkah dalam menghentikan penyebaran TBC, yaitu menemukan pasien, memastikan pengobatan yang tepat dan tuntas, serta memberikan terapi pencegahan bagi kontak erat. Ia memuji Pemerintah Desa Klapanunggal karena konsistensinya dalam melakukan skrining aktif dan pendampingan terhadap pasien TBC.
Program desa siaga TBC ini merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aries Marsudiyanto, juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam pencegahan TBC. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan menerapkan prinsip TOSS (Temukan Obati Sampai Sembuh).
Penting untuk tidak terpengaruh hoaks terkait vaksin atau pengobatan TBC, karena ketakutan dan stigma sosial sering menjadi hambatan utama dalam penanganan penyakit ini. Menkes menutup pesannya dengan mengajak semua pihak untuk tidak mengabaikan TBC yang bisa dicegah dan disembuhkan. Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, diharapkan angka kematian akibat TBC dapat diminimalisir, dan penderita bisa kembali sebagai bagian aktif dalam masyarakat.
