Monday, July 7, 2025

The Making of Java Jazz Festival oleh Peter F. Gontha

Share

- Advertisement -

Jakarta International BNI Java Jazz Festival telah mencapai usia dua dekade, menandai perjalanan panjang dan penuh makna dari sebuah mimpi yang dipelihara dengan tekun. Sejak kali pertama dipentaskan pada tahun 2005 hingga kembali menyapa penggemar jazz pada 30 Mei hingga 1 Juni 2025, Java Jazz bukan hanya sebuah acara, tetapi juga tonggak budaya yang penting. Konferensi pers Java Jazz tahun 2025 menawarkan suasana yang lebih personal dan reflektif. Suatu istirahat dari kegaduhan industri hiburan untuk merenungi sejarah yang telah dibangun.

Presiden Direktur Java Festival Production, Dewi Gontha, memberikan penghormatan kepada sang ayah, Peter F. Gontha, sebagai penggagas utama festival ini. Peter, yang memandang dirinya sebagai seorang pemimpi, mengingat kembali awal berdirinya Java Jazz yang pada saat itu dianggap sebagai mimpi yang terlalu besar. Namun, dengan keyakinan kuat dan semangat yang ada di Indonesia, Peter berhasil mewujudkan mimpi tersebut. Sama seperti jazz yang lahir dari kolaborasi, spontanitas, dan keberanian bereksplorasi, Java Jazz dibangun atas kerjasama banyak pihak bukan hanya Peter yang percaya pada potensi musik jazz di Indonesia.

Dalam merayakan dua dekade perjalanannya, Peter merilis buku berjudul “The Making of Java Jazz Festival” sebagai hasil dari cinta yang mendalam terhadap festival, musik, dan bangsa Indonesia. Buku tersebut menjadi dokumentasi sejarah dan penghargaan kepada semua yang terlibat dalam kesuksesan Java Jazz. Java Jazz bukan hanya festival musik, tetapi juga sebuah gerakan budaya yang mempertemukan berbagai musisi lokal dan internasional, menghubungkan masa lalu dengan masa depan. Dengan mengingat akan cinta dan semangat, Java Jazz tetap hidup dan terus menggetarkan Jakarta dengan harmoninya.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru