Bitcoin dan aset kripto lainnya sedang mengalami peningkatan harga setelah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Setelah sempat terpuruk, Bitcoin kembali menunjukkan performa positif dengan mendekati level psikologis USD105.000. Kenaikan ini dipicu oleh sejumlah kabar baik yang memberikan angin segar bagi para investor aset digital dan pasar saham Amerika Serikat.
Pergerakan Bitcoin yang kembali menguat ini diawali dengan korreksi harga ke zona USD101.000, sebelum akhirnya kembali bergerak naik. Salah satu faktor pendorong utamanya adalah data inflasi CPI Amerika Serikat yang menunjukkan angka yang lebih rendah dari perkiraan, yaitu 2,3% dibandingkan dengan ekspektasi sebesar 2,4%. Hal ini dianggap sebagai sinyal positif bahwa tekanan ekonomi di Amerika Serikat mungkin mulai mereda.
Tak hanya itu, pernyataan optimis dari Presiden Trump juga turut memberikan dorongan positif bagi pasar. Selain itu, kabar mengenai masuknya bursa kripto terbesar Amerika Serikat, Coinbase (COIN), ke dalam indeks bergengsi S&P 500 turut menambah daya tarik aset-aset berisiko.
Akibatnya, harga Bitcoin naik hingga mencapai USD104.700, sementara Ethereum juga mengalami lonjakan harga sebesar 9% dan berhasil menembus level USD2.700. Kenaikan ini juga diikuti oleh kenaikan harga altcoin lainnya. Saham Coinbase (COIN) juga melonjak hingga 24% dan diprediksi akan menerima dana segar sebesar USD16 miliar dari perusahaan pengelola dana yang mengikuti indeks S&P 500.
Euforia pasar ini juga terjadi di bursa saham AS yang ditutup menghijau pada hari Selasa. Indeks S&P 500 naik 0,7% dan mencatat kinerja positif untuk tahun ini, sementara saham-saham teknologi seperti Palantir, Super Micro Computer, Tesla, dan Nvidia menjadi motor penggerak utama. Nasdaq juga ikut menguat sebesar 1,6%, sementara Dow Jones sedikit tertahan akibat anjloknya saham UnitedHealth.
Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, mengatakan bahwa optimisme pasar kripto dan saham AS dipicu oleh laporan inflasi CPI yang menunjukkan penurunan angka inflasi. Meskipun demikian, ia juga menekankan perlunya hati-hati di tengah situasi euforia ini. Kesepakatan dagang baru AS dengan Inggris dan China, serta pelonggaran tarif barang dari China memberikan sinyal positif bagi pasar, namun investor masih perlu waspada.
Di tengah kondisi ekonomi yang masih cukup solid, investor terlihat masih berhati-hati, terlihat dari kenaikan harga emas sebagai aset lindung nilai. Investor tradisional di AS juga terlihat melakukan profit taking dan tetap memegang investasi Bitcoin mereka. Hal tersebut menjadi indikasi bahwa meskipun pasar mengalami tren positif, tetap diperlukan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam pengambilan keputusan investasi.