Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin baru saja meluncurkan program Desa Siaga TBC sebagai langkah konkret dalam menangani penyebaran penyakit tuberkulosis (TBC) yang masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Menkes Budi menyoroti fakta bahwa TBC tetap menjadi masalah mendesak, dengan jumlah kematian akibatnya mencapai lebih dari satu juta orang setiap tahunnya di seluruh dunia. Dalam konteks Indonesia, sekitar satu juta orang diperkirakan terinfeksi TBC setiap tahunnya, dan sebanyak 125 ribu di antaranya akhirnya meninggal akibat penyakit tersebut. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya deteksi dini dalam menangani TBC.
Menkes juga menekankan bahwa TBC sebenarnya dapat disembuhkan karena obatnya sudah tersedia. Namun, penularannya yang mirip dengan COVID-19 membuat pentingnya deteksi dan pengobatan dini semakin meningkat. Dalam rangka menekan angka kematian akibat TBC, Menkes memberikan tiga pesan kunci kepada para kader kesehatan. Pertama, adalah pentingnya mendeteksi seluruh pasien TBC di masyarakat, dengan target satu juta kasus TBC bisa ditemukan. Kedua, pasien yang terdeteksi harus segera mendapatkan pengobatan tanpa menunda-nunda. Dan ketiga, pengawasan yang ketat selama masa pengobatan diperlukan untuk mencegah pasien menjadi resisten terhadap obat.
Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat di wilayah Jakarta menjadi kunci keberhasilan dalam memerangi TBC. Sejalan dengan itu, Presiden Prabowo Subianto juga menyoroti pentingnya fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk menjadikan Indonesia Emas 2045. Dukungan dari semua pihak, mulai dari tingkat RT, RW, Puskesmas, hingga masyarakat luas sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini. Sinergi antara pusat dan daerah juga menjadi fokus dalam memastikan program-program kesehatan, termasuk pemberantasan TBC, berjalan dengan baik.
Kementerian Desa (Kemendes) turut berkontribusi dengan mengalokasikan dana desa untuk penanggulangan masalah kesehatan, termasuk TBC. Upaya bersama dari semua pihak, baik dari pemerintah hingga masyarakat, diperlukan untuk memastikan kesuksesan program pemberantasan TBC. Dengan peluncuran Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkolosis secara nasional, harapannya adalah Indonesia bisa bebas dari TBC. Masyarakat diimbau untuk mengakses layanan informasi lebih lanjut melalui nomor hotline dan alamat email yang tersedia.