Thailand akan melakukan uji coba sistem peringatan bencana melalui telepon seluler pada bulan Mei untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Direktur Jenderal Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana (DDPM), Phasakorn Boonyalak mengungkapkan bahwa uji coba pertama sistem Penyiaran Seluler negara tersebut akan dilaksanakan dengan enam lembaga pada tanggal 2, 7, dan 13 Mei untuk mengevaluasi keakuratan dan kecepatan penyampaian peringatan kepada masyarakat di berbagai daerah.
Tujuan uji coba tersebut adalah untuk menilai koordinasi antar instansi serta keandalan teknis sistem yang ada, agar peringatan dini dapat disampaikan tepat waktu kepada warga di wilayah rawan. Pengujian akan melibatkan tiga tingkat kewaspadaan, yaitu skala kecil (dalam ruangan), skala sedang (tingkat distrik), dan skala besar (tingkat provinsi).
Pengujian akan meniru siaran darurat sesungguhnya, dengan pesan otomatis muncul di layar ponsel dilengkapi dengan nada peringatan yang keras. Pesan pengujian akan mencantumkan informasi bahwa itu hanyalah uji coba dan tidak ada tindakan yang diperlukan. Pesan akan dikirim dalam bahasa Thailand dan Inggris untuk menghindari kepanikan di masyarakat.
Proses pengujian tiga tahap akan dimulai dengan pengujian dalam ruangan skala kecil, kemudian pengujian tingkat distrik skala menengah, dan diakhiri dengan pengujian tingkat regional skala besar di lima provinsi, termasuk Bangkok, Chiang Mai, Udon Thani, Ayutthaya, dan Nakhon Si Thammarat pada tanggal 13 Mei. Evaluasi kinerja sistem setelah setiap pengujian akan digunakan untuk meningkatkan teknis dan prosedural implementasi di masa mendatang.
Uji coba ini diinisiasi setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang terjadi di wilayah Sagaing, Myanmar, pada 28 Maret lalu, yang juga dirasakan di beberapa wilayah Thailand. Gempa tersebut berdampak pada runtuhnya lokasi pembangunan gedung Kantor Audit Nasional baru di Distrik Chatuchak, Bangkok, dekat Stasiun Utama Bang Sue.
