Gempa bumi dengan kekuatan 7,7 skala Richter telah menghantam Myanmar pada 28 Maret, mengakibatkan kerusakan yang parah terutama di kota kuno Ava di Wilayah Mandalay. Situs keagamaan dan pagoda bersejarah menjadi korban utama dari bencana ini. Selain itu, gempa tersebut juga menewaskan 300 orang di kota Tada-U, sekitar 10 kilometer dari ibu kota Mandalay. Korban tewas akibat bencana ini terus bertambah dan menyentuh angka 3.085 orang, dengan ribuan lainnya mengalami luka dan beberapa hilang.
Di Thailand, bencana ini juga menelan korban dengan 22 orang meninggal dan 70 lainnya hilang ketika sebuah gedung pencakar langit yang sedang dibangun runtuh. Respons bantuan datang dari berbagai negara, termasuk Bank Pembangunan Asia (ADB) yang memberikan hibah sebesar USD3 juta untuk membantu warga Myanmar. Bantuan tersebut akan digunakan untuk distribusi makanan dan penyediaan bantuan tunai agar para penyintas dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti air minum, perlengkapan medis, dan material untuk tempat tinggal.
Negara-negara seperti Inggris, Australia, dan Amerika Serikat juga telah berjanji memberikan bantuan finansial untuk mendukung upaya pemulihan di Myanmar. Dana Darurat Pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengalokasikan USD5 juta untuk membantu korban bencana ini. Upaya bersama dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu memulihkan kondisi masyarakat dan kota-kota yang terdampak oleh gempa bumi tersebut.