Kapal Nabi Nuh masih menjadi misteri yang belum terpecahkan, tetapi penelitian menarik telah dilakukan terkait bahan baku kapal tersebut. Tim peneliti dari China dan Turki menemukan sisa-sisa bahtera di Gunung Ararat, Turki, dan mengklaim bahwa kayu yang digunakan cocok dengan kayu jati dari Indonesia. Penelitian ini telah memastikan bahwa fosil kayu jati berasal dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah yang cocok dengan contoh fosil kayu kapal Nabi Nuh. Meskipun spekulatif, teori ini memicu dugaan bahwa Nabi Nuh dan umatnya mungkin tinggal di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia.
Namun, penting untuk diingat bahwa klaim ini masih dalam perdebatan dan perlu penelitian lebih lanjut untuk konfirmasi. Beberapa sumber menyatakan bahwa asal-usul kayu bahtera masih bersifat spekulatif, sementara beberapa tafsir keagamaan menyebut bahwa bahtera tersebut terbuat dari kayu jati tanpa menyebutkan asal geografis kayu tersebut secara spesifik. Oleh karena itu, meskipun ada klaim tentang penggunaan kayu jati Indonesia dalam pembangunan bahtera Nabi Nuh, bukti yang ada belum cukup kuat untuk memastikan kebenaran klaim tersebut secara definitif.
