Studio Ghibli memicu isu hangat yang mencengangkan di kalangan warganet terkait penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk meniru gaya animasi mereka. Kabar mengenai larangan Studio Ghibli terhadap penggunaan AI dalam meniru gaya animasinya menjadi perbincangan di media sosial. Kabar ini membuat bingung banyak orang karena tren ilustrasi ala Ghibli yang dibuat dengan bantuan AI sedang populer. Namun, kebenaran di balik kabar tersebut lebih rumit daripada yang terlihat.
Seorang pengguna media sosial membagikan surat pernyataan yang diduga berasal dari Studio Ghibli yang melarang penggunaan AI dalam menghasilkan ilustrasi dengan gaya Ghibli. Unggahan tersebut membuat heboh dan mendapat berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang mempertanyakan hak cipta terkait gaya animasi Ghibli dan kemudahan menggunakan AI dalam proses kreatif.
Seiring berjalannya waktu, terungkaplah bahwa surat pernyataan tersebut ternyata palsu. Studio Ghibli tidak pernah menerbitkan pernyataan resmi terkait hal tersebut. Fenomena ini menunjukkan bagaimana informasi palsu bisa menyebar luas di era digital, menyebabkan kebingungan dan misinformasi di kalangan pengguna internet.
Tren penggunaan AI dalam seni terus berkembang secara global, termasuk dalam pembuatan ilustrasi gaya Ghibli. Kemudahan dan kecepatan dalam menggunakan AI untuk menciptakan karya seni menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Hal ini memunculkan perdebatan tanpa akhir terkait batasan dan etika penggunaan AI dalam proses kreatif. Era digital memang membawa dampak yang kompleks dalam dunia seni dan kekayaan budaya.