Pada tanggal 19 Maret 2025, Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, menegaskan bahwa tingkat penyebaran tuberkulosis (TBC) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) jauh lebih tinggi daripada di lingkungan luar. Kementerian Kesehatan telah memastikan bahwa proses skrining hingga pengobatan TBC berlangsung secara optimal di Lapas.
Hari ini, Rabu (19/3), Kemenkes bersama Kementerian lainnya melakukan peninjauan terhadap proses skrining TBC dan pemeriksaan kesehatan gratis di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Banten. Prof. Dante menjelaskan bahwa mereka memiliki program identifikasi terhadap warga binaan untuk mendeteksi kasus TBC, dengan memberikan pengobatan kepada yang terdiagnosis dan tindakan pencegahan bagi yang tidak.
Dia menyatakan bahwa kehadiran negara dalam skrining kesehatan di Lapas menunjukkan nilai kemanusiaan yang harus diperhatikan. Pemeriksaan TBC dilakukan terhadap 218 warga binaan dengan metode Active Case Finding, yang melibatkan pemeriksaan rontgen dada dan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk yang dicurigai mengidap TBC. Di samping itu, dilakukan juga pemeriksaan kesehatan gratis melalui paket cepat yang mencakup berbagai aspek kesehatan.
Program skrining di Lapas disambut baik oleh pemangku kepentingan lain, sebagai langkah deteksi dini dan pencegahan penyebaran penyakit menular. Selaras dengan upaya penanggulangan TBC, diperlukan kerjasama lintas sektor untuk memastikan pelayanan kesehatan yang baik bagi seluruh warga binaan serta masyarakat pada umumnya.
