China baru saja meluncurkan teknologi kecerdasan buatan (AI) terbaru yang dikenal sebagai Manus, menciptakan terobosan baru dalam dunia teknologi. Dikenal sebagai agen AI yang lebih canggih daripada chatbot biasa, Manus memiliki kemampuan untuk menganalisis pasar saham dan memberikan panduan perjalanan pribadi berdasarkan instruksi pengguna. Peluncuran Manus ini membangkitkan harapan bahwa teknologi ini dapat mengikuti kesuksesan DeepSeek, chatbot AI terdahsyat awal tahun ini.
Manus dikembangkan oleh perusahaan rintisan teknologi Butterfly Effect dan telah diperkenalkan ke publik baru-baru ini. Dalam video pengantar yang viral, salah satu pendiri, Yichao Peak Ji, menggambarkan Manus sebagai kolaborasi revolusioner antara manusia dan mesin, mungkin sebagai langkah awal menuju kecerdasan umum buatan (AGI) yang dapat berpikir seperti manusia. Meskipun masih terbatas aksesnya, popularitas Manus meningkat dengan pesat dan sudah ada lebih dari 170.000 pengguna yang bergabung dengan server Discord resmi platform tersebut.
Penggunaan nama Manus berasal dari frasa Latin ‘Mens et Manus’ yang artinya pikiran dan tangan, menunjukkan kombinasi antara pengetahuan dan penerapan praktis dalam dunia nyata. Berbeda dengan DeepSeek yang mengalami popularitas setelah dikembangkan secara pribadi, Manus menerapkan pendekatan berbeda dengan hanya memberikan akses kepada pengguna yang diundang, khususnya pelanggan di sektor korporat.
Menurut Associate Professor Marina Zhang dari Universitas Teknologi Sydney, langkah ini dapat meningkatkan minat publik namun mungkin juga menghambat adopsi yang luas di pasar. Dengan harapan dan antusiasme yang melanda peluncuran Manus, akan menarik untuk melihat bagaimana teknologi ini berkembang dan beradaptasi di masa mendatang.