Puasa tidak hanya memiliki nilai keagamaan, tetapi juga berbagai manfaat kesehatan yang didukung oleh penelitian ilmiah. Salah satu manfaat utama puasa adalah peningkatan kesehatan jantung. Puasa dapat menurunkan kadar kolesterol jahat, trigliserida, dan tekanan darah, serta mengurangi risiko penyakit jantung menurut penelitian yang dipublikasikan di “Journal of the American College of Cardiology”. Selain itu, puasa juga dapat membantu dalam pengendalian gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menurunkan kadar gula darah, bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2.
Manfaat puasa juga melibatkan peningkatan fungsi otak, dimana penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi terhadap penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Puasa juga dapat merangsang produksi protein brain-derived neurotrophic factor (BDNF) yang mendukung pertumbuhan sel saraf dan meningkatkan fungsi kognitif. Selain itu, puasa dapat memicu proses perbaikan seluler yang disebut autophagy dan membantu dalam detoksifikasi tubuh.
Berlatih puasa juga dapat membantu dalam pengaturan berat badan dengan mengurangi asupan kalori dan meningkatkan pembakaran lemak. Banyak penelitian telah menunjukkan efektivitas puasa intermiten dalam menurunkan berat badan. Dengan memahami manfaat puasa secara ilmiah, kita dapat meraih kesehatan jantung yang lebih baik, kontrol gula darah yang lebih baik, fungsi otak yang optimal, perbaikan seluler, detoksifikasi tubuh, dan pengaturan berat badan yang lebih efektif. Semua ini membuat puasa menjadi lebih menarik bukan hanya dari segi agama, tetapi juga dari sisi kesehatan.