Arktik pada Tahun 2100: Bahaya dan Ancaman bagi Bumi
Sebuah kelompok ilmuwan telah mengungkapkan kondisi Arktik yang mengerikan pada tahun 2100 akibat perubahan iklim yang sangat mengkhawatirkan. Mereka yakin bahwa Kiamat akan dimulai dari sini. Pada tahun 2024, suhu udara global telah melampaui 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, dan dampaknya sudah terlihat melalui peristiwa cuaca ekstrem di berbagai belahan dunia. Tahun itu juga menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.
Dalam sebuah makalah baru berjudul “Bentang alam yang Menghilang: Arktik pada Pemanasan Global +2,7°C,” ilmuwan memperingatkan tentang dampak ekstrem yang akan terjadi di Arktik jika suhu global terus naik. Arktik diperkirakan akan mengalami perubahan yang lebih dramatis daripada bagian planet lainnya, dengan musim panas tanpa es laut yang lebih panjang, pencairan Lapisan Es Greenland yang semakin cepat, dan dampak negatif terhadap infrastruktur, ekosistem, masyarakat, dan satwa liar.
Meskipun usaha untuk mempertahankan suhu di bawah 2,7 derajat Celsius, kondisi di Arktik tetap akan berbahaya. Tanah beku permanen akan berkurang hingga 50 persen, suhu udara akan terus meningkat, lapisan Es Greenland akan semakin mencair, dan permukaan laut akan naik tanpa henti. Ilmuwan mengingatkan bahwa manusia memiliki kekuatan untuk merusak alam semesta ini dan bahwa masa depan Arktik bergantung pada tindakan kita saat ini.
Perubahan iklim juga membawa dampak negatif lainnya, seperti hilangnya terumbu karang, peningkatan risiko kemiskinan dan bencana iklim bagi ratusan juta orang, dan peningkatan cuaca ekstrem di masa mendatang. Meskipun perubahan iklim adalah bagian alami dari evolusi planet kita, akselerasi yang disebabkan oleh manusia harus diperhatikan. Kita memiliki tanggung jawab untuk melindungi lingkungan kita dan memperlambat dampak buruk perubahan iklim.
Sumber : Sindonews