Daihatsu Xenia 1.000 cc adalah salah satu varian Daihatsu Xenia yang populer di Indonesia. Mobil ini dilengkapi dengan mesin berkapasitas kecil yang hemat bahan bakar dan mudah perawatannya, membuatnya menjadi pilihan yang disukai dalam keluarga mobil semi ladder frame. Varian Daihatsu Xenia 1.000 cc pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004 dengan dua tipe, yaitu Mi dan Li.
Pada tahun 2011, Daihatsu merilis generasi baru dari Xenia dengan mesin 1.000 cc dalam tipe D dan M, menggantikan varian sebelumnya. Mesin 1.000 cc ini telah terbukti bertahan lama dalam keberadaannya. Namun, pada tahun 2016, Daihatsu menghentikan produksi varian 1.000 cc karena kehadiran Daihatsu Sigra yang menawarkan opsi mesin 1.0L dan 1.2L.
Selanjutnya, pada tahun 2019, Daihatsu kembali menambah varian Xenia dengan mesin 1.500 cc yang dilengkapi dengan teknologi Dual VVT-i yang serupa dengan mesin Toyota Veloz. Mesin Daihatsu Xenia 1.000 cc memiliki spesifikasi yang berbeda tergantung dari generasi tertentu. Mesin EJ-DE dilengkapi dengan 3 silinder segaris, 12 katup DOHC, dan EFI mampu menghasilkan tenaga hingga 57 PS pada 5.200 rpm dengan torsi maksimal 89 Nm di 3.600 rpm.
Generasi berikutnya, mesin Xenia 1.000 cc mengalami peningkatan dengan kode EJ-VE yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 63 PS pada 5.600 rpm dan torsi puncak 90 Nm di 3.600 rpm. Semua varian Xenia 1.000 cc dilengkapi dengan transmisi manual 5-percepatan yang ditransmisikan ke penggerak roda belakang (RWD).
Dengan kelebihan dan kekurangan dari menggunakan timming belt, Mobil Daihatsu Xenia 1.000 cc memiliki beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Penggunaan timming belt pada mesin Xenia 1.000 cc dapat mempengaruhi kinerja mobil dan perlu dilakukan penggantian sesuai dengan interval yang disarankan oleh pabrikan.