Budiman Sudjamiko, seorang aktivis dan politisi yang sudah dikenal luas di Indonesia sejak era Orde Baru, telah dilantik menjadi Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan oleh Presiden Prabowo. Budiman mengakui bahwa dirinya diminta bantuan untuk mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.
Profil Budiman Sudjamiko:
Budiman lahir di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah pada 10 Maret 1970. Sejak kecil, ia sudah peduli terhadap kemiskinan dan memiliki jiwa nasionalisme. Budiman aktif di organisasi sejak duduk di bangku SMP.
Budiman belajar di berbagai tempat, termasuk Bogor, dan aktif sebagai mahasiswa aktivis. Pada tahun 1994, ia mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD) bersama teman-temannya.
Pada tahun 1996, Budiman ditahan karena terlibat dalam peristiwa penyerbuan kantor PDI di Menteng. Setelah menjalani hukuman penjara, ia melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Budiman kembali ke Indonesia pada tahun 2004 dan bergabung dengan PDI-P. Ia berhasil menjadi anggota DPR RI dari PDI-P mewakili Dapil Jawa Tengah VIII periode 2009-2018.
Budiman memiliki keprihatinan yang tinggi terhadap masyarakat desa dan ikut dalam pembentukan Undang-Undang Desa. Pada Pilpres 2024, ia mendukung Prabowo dan akhirnya dipecat dari PDI-P.
Setelah keluar dari PDI-P, Budiman bergabung dengan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran sebagai wakil ketua dewan pakar. Budiman juga aktif dalam organisasi internasional.
Buku pertama Budiman berjudul “Anak-Anak Revolusi” diterbitkan pada tahun 2012. Setelah dilantik sebagai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman berencana melaksanakan program untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia.
(Artikel asli oleh Putri Atika Chairulia, disunting oleh Suryanto, Copyright © ANTARA 2024)