Presiden RI Prabowo Subianto telah secara resmi menunjuk Hasan Nasbi untuk tetap menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). Keputusan tersebut diambil saat Prabowo mengumumkan 48 nama menteri dan lima kepala lembaga Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10).
Kantor Komunikasi Kepresidenan termasuk dalam lembaga yang tidak berada di bawah koordinasi menteri koordinator, bersama dengan jaksa agung, kepala BIN, kepala staf kepresidenan, dan sekretaris kabinet. Lembaga tersebut dibentuk guna mewujudkan efektivitas penyelenggaraan komunikasi dan informasi strategis Presiden secara sinergis dan terpadu.
Hasan Nasbi sebelumnya dilantik oleh Presiden Ke-7 RI Joko Widodo pada 19 Agustus 2024 melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2024 tentang Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Dalam Perpres ini, dijelaskan bahwa fungsi utama dari Kantor Komunikasi Kepresidenan adalah pelaksanaan analisis isu atau informasi aktual yang strategis dan politik terhadap kebijakan program prioritas Presiden. Kemudian pelaksanaan diseminasi informasi dan media komunikasi kebijakan strategis program prioritas Presiden. Serta, koordinasi dan sinkronisasi informasi antar kementerian atau lembaga yang terkait terhadap kebijakan yang akan dijalankan.
Pelantikan Hasan Nasbi oleh Presiden Prabowo Subianto dilakukan pada Senin (21/10) pukul 10.00 WIB, bersama para menteri dan kepala lembaga lainnya.
Profil Hasan Nasbi
Hasan Nasbi lahir di Bukittinggi pada 11 Oktober 1979, adalah seorang konsultan politik asal Indonesia yang saat ini memegang posisi penting sebagai Kepala Presidential Communication Office (PCO) atau Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan sejak 19 Agustus 2024.
Hasan memiliki latar belakang dan pengalaman yang panjang di sektor media dan riset. Pada tahun 2005 hingga 2006, ia bekerja sebagai jurnalis Harian Kompas dan pernah menjadi peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia hingga 2008.
Setelah itu, Hasan mendirikan lembaga survei bernama Cyrus Network yang kerap menjadi lembaga survei dalam rekapitulasi atau perhitungan cepat dalam Pemilihan Presiden, tak terkecuali pada Pilpres 2024.
Hasan mengenyam pendidikan menengah atas di SMAN 2 Bukittinggi kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI) dan meraih gelar Sarjana Ilmu Politik pada 2004.
Saat masih menjadi Mahasiswa, Hasan dikenal sebagai orang yang aktif dalam berorganisasi, ia menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat UI pada tahun 2000 yang juga mengenalkannya pada dunia politik.
Ia merupakan salah satu pendiri Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tan Malaka yang didirikan pada Juni 2002, sekaligus menjadi sekretaris Dr. Harry Albert Poeze, peneliti Tan Malaka.
Pada Oktober 2004, ia menjadi salah satu redaktur Buletin Madilog: Media Pembelajaran Masyarakat yang hanya terbit 3 kali dan beredar di kampus Universitas Indonesia. Ia juga menulis buku Filosofi Negara Menurut Tan Malaka (2004) dan menjadi salah satu penulis buku Mewarisi Gagasan Tan Malaka (2006).
Dalam geliat politik, dirinya pernah menjadi Koordinator Tim Relawan Joko Widodo–Basuki Tjahaja Purnama untuk pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012. Momen ini yang membuat Hasan Nasbi memiliki hubungan dekat dengan Jokowi setelahnya.
Hasan Nasbi kemudian resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan pada 19 Agustus 2024. Kantor Komunikasi Kepresidenan merupakan lembaga yang baru dibentuk oleh Presiden Jokowi pada Agustus lalu melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2024 tentang pembentukan Kantor Komunikasi Presiden.
Dalam posisi tersebut Hasan memiliki peran yang krusial dalam menjaga komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.