Home Kesehatan Cerita Orang Tua dari Penderita Jantung Bersyukur Anaknya Jalani Operasi Gratis –...

Cerita Orang Tua dari Penderita Jantung Bersyukur Anaknya Jalani Operasi Gratis – Sehat Negeriku

0

Medan, 9 Juli 2024

Orang tua dari anak-anak yang menderita penyakit jantung terlihat antusias mengikuti proses operasi jantung gratis gelombang kedua. Operasi ini merupakan hasil kerja sama antara Tim Dokter RSUP Adam Malik, Medan, dan King Salman Relief, yang berlangsung dari 25 Juni hingga 2 Juli 2024.

Salah satu orang tua pasien, Hindun, merasa sangat senang ketika mendengar bahwa dokter dari Arab Saudi akan datang ke Medan. Bagi Hindun, ini adalah kesempatan besar bagi anaknya yang mengidap bocor jantung dan cacat jantung untuk segera mendapatkan penanganan.

Hindun menjelaskan bahwa anaknya, Arshifa, mulai mengalami sesak napas sejak usia 3 bulan. Namun, baru pada usia 16 bulan Arshifa didiagnosis secara lengkap saat diperiksa di RSUP Adam Malik.

“Saat bulan Januari, Arshifa melakukan kateterisasi dan pemasangan ring untuk menutup yang bocor. Kami pikir tidak akan ada lagi operasi, tidak perlu ke Jakarta lagi, tetapi ternyata harus ke Jakarta untuk pembedahan,” ungkap Hindun.

Setelah pemasangan ring, Hindun tidak melanjutkan pengobatan Arshifa di Jakarta seperti yang disarankan dokter karena keterbatasan biaya. Oleh karena itu, ia memilih untuk melanjutkan pengobatan Arshifa di Medan.

“Kami berbicara dengan dokter poli, jika harus ke Jakarta kami memilih untuk menunda karena ingin mengumpulkan biaya. Kami sempat bingung juga karena Arshifa tidak bisa ditangani di sini (Adam Malik), alatnya tidak tersedia, hanya tersedia di Harapan Kita dan RSCM,” ujar Hindun.

Setelah menunggu selama 5 bulan, akhirnya pada 25 Juni lalu, Arshifa menjalani operasi dan saat ini sedang dalam masa pemulihan.

“Saya senang Arshifa dioperasi oleh dokter Arab, tidak perlu pergi jauh-jauh ke Jakarta. Walaupun saya orang Medan, biaya seperti susu dan popok juga cukup besar di sana, jadi saya sangat bersyukur,” katanya.

Rasa syukur dan terima kasih juga disampaikan oleh Juliarni Hasibuan, orang tua dari salah satu pasien operasi jantung gratis. Ia merasa lega karena anaknya berhasil menjalani operasi pada tanggal 25 Juni saat berusia 3 tahun 9 bulan. Saat ini, pasiennya sedang dalam proses pemulihan.

“Saya merasa lega, semoga ini adalah operasi pertama dan terakhirnya, tidak perlu operasi lagi,” harapnya.

Setelah menjalani operasi, Juliarni berharap agar anaknya dapat segera sembuh dan kembali menjalani aktivitas seperti anak-anak lainnya.

“Semoga penyakitnya hilang dan dia bisa hidup seperti anak-anak lain, jangan seperti sebelumnya yang cepat lelah bermain, saya merasa kasihan melihatnya, jadi saya membatasinya di rumah,” ungkapnya.

Sementara itu, Tim Dokter Arab Saudi yang dipimpin oleh dr. Abdulrahman Redhyan merasa senang karena dapat membantu banyak pasien anak dengan penyakit jantung di Indonesia untuk sembuh.

“Kami senang melihat mereka tersenyum lagi, saya yakin itu karena mereka akhirnya terbebas dari rasa sakit yang selama ini mereka rasakan,” ujarnya.

Ketika ditanya tentang pengalamannya menangani kasus penyakit jantung di Indonesia, dr. Abdulrahman mengatakan bahwa secara keseluruhan, kasus yang ia temui di Indonesia hampir sama dengan di Arab Saudi.

Namun, menurutnya, yang membedakan adalah waktu penanganan yang sedikit lebih lama di Indonesia. Hal ini dikarenakan tidak semua daerah memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang sama baik.

“Kebanyakan kasus yang kita temui hampir sama di setiap daerah. Namun, satu hal yang kami temui adalah mereka butuh waktu lebih lama untuk ditangani, mungkin jika memiliki fasilitas kesehatan yang lebih baik, penanganannya bisa lebih cepat. Namun, kami bersyukur mereka tetap hidup, sehingga kami memiliki kesempatan untuk membantu,” katanya.

Kepala Ruangan Kamar Operasi Jantung Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik, Saberina Ketaren, S.Kep, Ners, menilai bahwa kedatangan dokter dari Arab Saudi tidak hanya membantu dalam melakukan operasi, tetapi juga membawa pemahaman baru bagi para dokter terkait penanganan bedah jantung.

“Ada sedikit perbedaan dalam teknik kerja Tim Dokter dari Arab Saudi dan anestesi, namun tim Arab Saudi memberikan transfer ilmu yang baik kepada tim dokter RSUP Adam Malik,” ujarnya.

Dengan dampak positif yang tercipta, ia optimis bahwa kedatangan dokter asing akan meningkatkan kualitas bedah jantung di Indonesia, terutama di RSUP Adam Malik.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi hotline Halo Kemenkes di nomor 1500-567, SMS 081281562620, atau melalui surel kontak@kemkes.go.id.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

Source link

Exit mobile version