Pangkalpinang (ANTARA) – Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfokuskan pada pencegahan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Negeri Serumpun Sebalai.
“Saat ini isu SARA mulai mencuat dan hal ini harus dicegah agar tidak berkembang menjelang tahapan pilkada tahun ini,” kata Ketua Bawaslu Kepulauan Babel EM Osykar di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan Bawaslu Kepulauan Babel akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan budayawan untuk menangkal isu-isu SARA menjelang pilkada ini.
“Issues SARA sudah mulai dimainkan di warung kopi oleh orang-orang tertentu sehingga dapat mengganggu pelaksanaan pesta demokrasi di daerah ini,” katanya.
Ia juga menyatakan bahwa komposisi penduduk Kepulauan Babel sangat beragam secara etnik, sehingga berpotensi munculnya isu-isu SARA dalam pemilihan kepala daerah di tingkat lokal.
“Kami menjamin hak semua penduduk dari berbagai suku untuk berpartisipasi secara aktif dalam pemilihan gubernur, wali kota, dan bupati tahun ini,” katanya.
Menurutnya, isu SARA bisa menjadi rancu dalam pesta demokrasi tingkat lokal ini, karena masyarakat memilih orang-orang terbaik untuk menduduki jabatan kepala daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota.
“Setiap orang berhak untuk berkontestasi dan itu dijamin oleh undang-undang. Tidak ada batasan siapa yang bisa ikut serta, semua memiliki hak yang sama untuk memilih dan dipilih dalam pesta demokrasi ini,” tambahnya.
