Sunday, February 16, 2025

Wamenkes Dante Ingin Data SKI Dijadikan Dasar Kebijakan Pembangunan Kesehatan – Sehat Negeriku

Share

Jakarta, 12 Juni 2024

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono meminta agar hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 tidak hanya menjadi laporan kondisi kesehatan masyarakat, tetapi juga sebagai acuan utama dalam merancang pembangunan dan kebijakan kesehatan.

“Iran tujuan SKI adalah mengevaluasi capaian hasil pembangunan kesehatan selama lima tahun terakhir di Indonesia dan mengukur tren status gizi balita dari tahun 2019 hingga tahun 2024. Data kesehatan ini diharapkan dapat digunakan dalam menyusun kebijakan kesehatan,” kata Wamenkes Dante.

Informasi lengkap mengenai SKI dapat diakses melalui https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/hasil-ski-2023/

Demikian disampaikan oleh Wamenkes Dante dalam acara Diseminasi Hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 di Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, pada hari Rabu (12/6).

Sebelum diintegrasikan ke dalam SKI, terdapat dua survei besar dalam bidang kesehatan, yaitu Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang terakhir dilakukan pada tahun 2018, dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) yang terakhir dilakukan pada tahun 2022.

“Jadi, survei ini menggabungkan SSGI dan Riskesdas ke dalam satu survei terintegrasi,” ujar Wamenkes Dante.

Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Liza Munira menyatakan bahwa SKI 2023 menghasilkan berbagai data dasar kesehatan yang komprehensif, mulai dari penyakit menular, penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, disabilitas, kesehatan ibu dan anak, biomedis, kesehatan lingkungan, akses pelayanan kesehatan, farmasi dan pengobatan tradisional, pengetahuan dan perilaku kesehatan, hingga status gizi.

Kepala BKPK Liza Munira menambahkan bahwa selama pelaksanaan survei, tim SKI bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan mulai dari Badan Pusat Statistik (BPS) hingga pemerintah daerah.

“Pada tahun 2023, Kementerian Kesehatan melakukan survei Kesehatan Indonesia di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi, berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik, Setwapres, Kemendagri, dan Kemenko PMK serta pemerintah daerah,” ujar Liza yang mengapresiasi pihak-pihak terlibat.

Wamenkes berharap bahwa hasil SKI 2023 ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembangunan kesehatan yang tercakup dalam 6 pilar transformasi kesehatan, yaitu transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

“Jadi, saya telah menyampaikan kepada Pak Sekjen untuk menyelaraskan hasil SKI ini dalam 6 pilar transformasi kesehatan,” kata Wamenkes Dante.

Menurut Wamenkes Dante, pandemi COVID-19 menjadi pembelajaran penting akan pentingnya data dalam merumuskan kebijakan. Ketersediaan data dan informasi kesehatan yang akurat dan terkini dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional sangat penting untuk merumuskan program dan kebijakan kesehatan yang efektif, baik dalam situasi pandemi maupun untuk mencapai target kesehatan nasional.

Wamenkes menyatakan bahwa data SKI 2023 ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti bahan kebijakan program, landasan arah pembangunan kesehatan yang berbasis bukti, perencanaan pembangunan kesehatan di tingkat nasional maupun daerah.

Wamenkes Dante juga meminta agar seluruh pemangku kepentingan di bidang kesehatan dapat menerima dan memahami perbedaan sikap masyarakat dalam menanggapi hasil survei. Menurutnya, perbedaan sikap tersebut adalah hal yang wajar.

“Perbedaan pendapat dalam menanggapi hasil survei adalah hal yang normal,” tambah Wamenkes Dante.

Lebih lanjut, Wamenkes Dante menjelaskan bahwa terdapat dua jenis data yang dapat digunakan dalam SKI 2024.

Pertama, data yang berasal dari pelaporan atau data rutin, seperti data yang dilaporkan ke dinas kesehatan, data pasien rumah sakit, dan data pengguna BPJS Kesehatan. Data ini digunakan untuk mengetahui progres program kesehatan yang sedang berjalan, seperti jumlah balita yang ditimbang.

Kedua, data yang berasal dari survei, seperti data dari Riskesdas, SSGI, atau SKI. Data survei ini lebih difokuskan untuk mengukur dampak kesehatan, seperti prevalensi stunting.

“Kedua jenis data ini memiliki peran yang saling melengkapi dan saling mendukung serta diperlukan untuk mengukur capaian program kesehatan di Indonesia,” jelas Wamenkes Dante.

Pada kesempatan itu, Wamenkes Dante mengapresiasi pelaksanaan penyusunan SKI 2023. Ia yakin bahwa proses penyusunan tersebut telah dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme oleh tim yang kompeten, baik dari segi ilmiah maupun etika, sehingga data yang disajikan adalah data yang valid dan transparan.

Wamenkes Dante juga memberikan apresiasi kepada dinas kesehatan di seluruh kabupaten/kota dan provinsi yang telah memberikan dukungan dalam pelaksanaan survei.

Wamenkes Dante menyatakan bahwa langkah yang tepat untuk menindaklanjuti hasil Survei SKI 2023 adalah dengan melakukan perbaikan kinerja program kesehatan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Orientasinya bukan hanya publikasi, tetapi orientasinya adalah memperbaiki program kesehatan,” kata Wamenkes Dante mengenai tujuan orientasi pelaksanaan SKI.

Lebih lanjut, Wamenkes Dante menyatakan bahwa ke depannya proses birokrasi permintaan data SKI bagi akademisi, peneliti, dan masyarakat akan lebih sederhana dan mudah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan masukan dari berbagai pihak terkait, seperti akademisi, peneliti, dan masyarakat, dalam merumuskan kebijakan kesehatan.

“Sehingga, nantinya bisa memberikan evaluasi dan masukan pada program berdasarkan data SKI yang dihasilkan,” kata Wamenkes Dante.

Kemudahan permintaan data SKI 2023 ini juga menjadi fokus utama Kepala BKPK Liza Munira. Pada acara Diseminasi SKI 2023, BKPK mengundang berbagai pemangku kepentingan, seperti kementerian/lembaga, akademisi/universitas, mitra pembangunan kesehatan, pemerintah daerah, dan organisasi profesi, untuk memanfaatkan data SKI sebagai bahan perencanaan, evaluasi, maupun kepentingan ilmiah.

“Sebagaimana yang kita ketahui, data terbaik adalah data yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” ujar Kepala BKPK Liza Munira.

Lebih lanjut, Kepala BKPK Liza menjelaskan bahwa laporan hasil SKI 2023 telah dapat diakses melalui situs web BKPK dalam tiga format, yaitu laporan SKI dalam angka, laporan tematik Potret Indonesia Sehat, dan factsheet SKI.

“Kami juga membuka akses mikrodata melalui portal layanan data Kementerian Kesehatan,” tambah Liza Munira.

Kepala BKPK Liza menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengundang masyarakat untuk berperan serta dalam memanfaatkan data SKI. Bahkan, untuk menarik minat masyarakat terhadap pemakaian data SKI, BKPK menyelenggarakan kompetisi penulisan rekomendasi kebijakan kesehatan menggunakan data SKI 2023 sebagai sumber data utama.

Bentuk rekomendasi kebijakan dalam kompetisi ini berupa policy brief. Kompetisi penulisan rekomendasi kebijakan ini terbuka untuk masyarakat umum.

“Kami berharap bahwa kompetisi ini akan menghasilkan gagasan rekomendasi kebijakan yang orisinal dan inovatif untuk percepatan pencapaian target pembangunan kesehatan di Indonesia,” ujar Liza Munira.

Wamenkes Dante juga meminta Kepala BKPK Lisa Munira untuk mengunggah data SKI ke badan internasional agar profil kesehatan Indonesia dapat teridentifikasi.

“Sehingga, kita dapat memetakan dan merancang program kesehatan strategis di tingkat internasional dan dapat menempatkan Indonesia pada posisi yang sesuai,” tutup Wamenkes Dante.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected]. (RR)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru