Gejala utama sindrom kaki gelisah adalah keinginan yang sangat besar untuk menggerakkan kaki. Penyebabnya bisa karena gaya hidup, genetis, atau konsumsi obat tertentu.
Pernahkah kaki Anda bergoyang atau berayun tanpa sadar? Ternyata, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), kondisi itu disebut dengan sindrom kaki gelisah atau restless legs syndrome (RSL), yang juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom. Ini merupakan gangguan sistem saraf pusat yang menyebabkan timbulnya keinginan tidak terkendali untuk menggerakkan kaki.
Pada kebanyakan kasus, tidak ditemukan penyebab pasti dari sindrom kaki gelisah, yang dikenal sebagai sindrom kaki gelisah idiopatik (primer). Sebagian ahli saraf berpendapat bahwa gejala sindrom kaki gelisah memiliki ragam faktor penyebab dan berhubungan dengan dopamin, zat kimia di dalam otak yang bisa meningkat saat seseorang mengalami sensasi yang menyenangkan. Dopamin terlibat dalam pergerakan otot dan bertanggungjawab atas gerakan tidak sadar pada sindrom kaki gelisah.
Menurut penelitian Pratt dkk. dalam jurnal Current Rheumatology Review pada 2016, sindrom kaki gelisah terjadi ketika zat besi di beberapa bagian otak termasuk mengalami penurunan. Bagian-bagian otak tersebut juga menunjukkan keadaan kelebihan dopamin. Sindrom ini disebabkan oleh gangguan kesehatan, seperti defisiensi zat besi, gagal ginjal kronis, diabetes melitus, Parkinson, rheumatoid arthritis, defisiensi folat dan magnesium, atau fibromyalgia. Hal ini dikenal sebagai sindrom kaki gelisah sekunder.
Sindrom kaki gelisah bisa diturunkan secara genetis. Penelitian Winkelman dkk., yang dipublikasikan dalam European Journal of Neurology pada 2006, menyatakan bahwa telah ditemukan lokus gen autosom yang berhubungan dengan sindrom kaki gelisah. Dalam kasus ini, gejala biasanya muncul sebelum usia 45 tahun.
Cesnik dkk., dalam jurnal Neurology pada 2010, menyebutkan bahwa hampir sepertiga pasien hamil dipengaruhi oleh sindrom kaki gelisah pada 3 bulan terakhir kehamilannya, meski belum diketahui secara pasti penyebabnya. Gejalanya biasanya hilang setelah pasien tersebut melahirkan.
Sindrom kaki gelisah dapat menyerang siapa saja dan kapan saja dalam hidup mereka. Orang lanjut usia juga rentan mengalami sindrom kaki gelisah, meskipun gejalanya bisa saja berkembang pada usia berapa pun, termasuk di masa kanak-kanak.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyarankan penderita sindrom kaki gelisah menghindari pemicu yang bisa memperburuk gejalanya. Pemicu itu antara lain obat-obatan antidepresan, antipsikotik, atau lithium yang digunakan dalam pengobatan gangguan bipolar; antiemetik penghambat dopamin; dan antihistamin yang…