Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) telah menandatangani nota kesepahaman mengenai program cetak sawah rakyat untuk mencapai swasembada pangan. Acara ini dilakukan dalam rangka Rapat Koordinasi (Rakor) Perluasan Areal Tanam di Auditorium Gedung F Kantor Pusat Kementan, Jakarta pada hari Jumat.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan bahwa Indonesia, sebagai negara beriklim tropis, memiliki peluang besar untuk mencapai swasembada pangan dibanding negara-negara lain yang mengalami empat musim. Tito mengapresiasi visi dan misi Kementan dalam mencapai swasembada pangan sebagai langkah yang luar biasa.
Tito juga menekankan bahwa mencapai swasembada pangan bukanlah hal yang mudah dan melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah daerah. Langkah-langkah strategis yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan produktivitas pertanian antara lain adalah pengembangan infrastruktur pertanian, pelatihan petani, diversifikasi pertanian, kolaborasi, dan pemantauan evaluasi.
Terkait anggaran pertanian, Tito menegaskan bahwa pemerintah daerah dapat memanfaatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan dana transfer dari pemerintah pusat. Pemerintah pusat juga perlu memberikan dukungan kepada daerah dengan PAD rendah untuk meningkatkan sistem pertanian di wilayah masing-masing.
Pada akhirnya, Tito menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mencapai swasembada pangan dan mengembangkan sektor pertanian di Indonesia.