Pemerintah mengonfirmasi bahwa makanan yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia di Arab Saudi telah memenuhi standar gizi yang cukup. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) secara teliti memeriksa contoh makanan sebelum disajikan dan memastikan jemaah menerima layanan katering setiap hari.
Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M, jemaah menerima layanan katering lengkap selama berada di Tanah Suci, termasuk di Makkah, Madinah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Makanan disajikan kepada jemaah sebanyak tiga kali sehari, termasuk sarapan, makan siang, dan makan malam.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Liliek Marhaendro Susilo, Ak., M.M., menyarankan agar jemaah tidak menunda-nunda makan. Konsumsi makanan harus dilakukan tepat waktu untuk menghindari kerusakan makanan. Jemaah juga diminta untuk memperhatikan batas waktu konsumsi yang tertera pada kemasan makanan.
Menu makanan untuk jemaah haji Indonesia disajikan dengan cita rasa Nusantara, dengan pilihan menu lengkap seperti nasi, lauk pauk, buah-buahan, dan air mineral. Bumbu masakan seperti rendang, gulai, nasi kuning, dan lainnya didatangkan langsung dari Indonesia.
Dalam hal pemantauan gizi makanan, ahli gizi telah memastikan bahwa makanan yang disajikan kepada jemaah haji aman dan bergizi. Evaluasi gizi dan nutrisi dilakukan oleh ahli gizi, dan kesehatan gizi jemaah yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah dan Madinah juga dipantau secara teratur.
Tim Sanitasi dan Keamanan Pangan Kementerian Kesehatan RI bertugas memastikan makanan yang diberikan kepada jemaah haji layak dan aman untuk dikonsumsi. Pengujian organoleptik dilakukan setiap hari untuk memastikan makanan tidak mengalami kerusakan sebelum dikonsumsi.
Selain itu, pengawasan dilakukan terhadap penyedia jasa katering mulai dari penerimaan bahan baku hingga distribusi makanan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan katering telah mematuhi standar kesehatan dan waktu yang tepat dalam proses pengolahan makanan.
Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik. Bagi informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected].
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik,
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.