Selasa, 14 Mei 2024 – 12:51 WIB
Tangsel – Seorang pria bernama FA (23) telah menghabisi nyawa pamannya, AH (32), di Tangerang Selatan atau Tangsel dengan cara membungkus jasad korban dengan kain sarung. Korban dieksekusi oleh pelaku dengan cara dibacok saat sedang makan.
Pelaku melakukan pembunuhan dengan menggunakan golok tukang di samping warung Madura milik pamannya. Kasubdit Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully menyatakan bahwa pelaku (FA) membacok korban hingga empat kali.
“Pas sore itu, korban sedang makan dihantam dari belakang oleh pelaku,” ujar Titus Yudho, Selasa, 14 Mei 2024.
Pelaku kemudian membawa jasad korban ke kamar mandi untuk dibersihkan setelah memastikan korban telah meninggal dunia.
Setelah membunuh pamannya, awalnya pelaku kebingungan mencari tempat untuk membuang jasad korban. Setelah berkeliling selama satu jam, korban dibuang di lahan di perumahan kawasan Pamulang, Tangsel pada pukul 21.00 malam.
Terkait motifnya, pelaku sebelumnya mengaku bahwa ia membunuh pamannya karena sakit hati. Pelaku sering menerima omongan yang tidak menyenangkan dari korban.
Usai melakukan pembunuhan, pelaku masih bisa beraktivitas seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Bahkan, FA masih menjual barang dengan santai di warung Madura milik pamannya, meskipun tempat tersebut adalah tempat di mana sang paman dibunuh.
Kasus pembunuhan AH yang terbungkus dengan kain sarung sebelumnya viral di media sosial. Mayat tersebut ditemukan oleh seorang warga di Perumahan Makadam, Jalan Saleh 1, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Kapolsek Pamulang, Komisaris Polisi Ghulam Nabhi mengatakan penemuan jasad tersebut dilakukan oleh seorang warga pada Sabtu pagi, pukul 05.30 WIB. Mayat tersebut terbungkus dengan kain sarung berwarna biru.
Dikutip dari akun @seputartangsel, korban terbungkuk dan sudah terbungkus kain sarung di area tampak seperti kebun.
Sebelumnya 1 2
Halaman Selanjutnya
Terkait motifnya, pelaku sebelumnya mengaku bahwa ia membunuh pamannya karena sakit hati. Pelaku sering menerima omongan yang tidak menyenangkan dari korban. “Kalau motifnya itu dia sakit hati. Jadi, kalau si pelaku ini kan masih keponakan, dia kerja bareng sama si korban, jaga toko Madura itu,” tutur Titus.