Sunday, September 21, 2025

Rektor Paramadina: Gagasan satukan Anies-Ahok eksperimen yang berani

Share

- Advertisement -

Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, M.Sc., Ph.D., mengatakan bahwa gagasan politik untuk menyatukan Anies dan Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 merupakan eksperimen yang baik dan berani untuk membersihkan citra politik menuju polarisasi radikal agama atau radikal sekuler.

“Radikal sekuler di sini mirip-mirip radikal kiri yang anti-agama,” kata Didik melalui percakapan WhatsApp dengan ANTARA di Semarang. Menurutnya, politik dan demokrasi yang terbuka seperti saat ini adalah pertanda baik, terutama dalam hal persepsi citra.

Didik berpendapat bahwa penyatuan Anies dan Ahok sangat mungkin terjadi karena Anies sebenarnya seorang yang religius namun tidak radikal seperti yang dipersepsikan selama Pilgub DKI Jakarta 2017. Sementara Ahok, meskipun temperamental, sebenarnya adalah seorang nasionalis dari segi garis politik.

Didik juga menilai bahwa tidak ada lagi faktor pendorong keduanya ke arah radikal, karena Anies sudah mampu tampil dalam Pilpres 2024 dengan citra nasionalis religius biasa dan Ahok juga akan bisa diterima oleh publik.

Terkait peluang Anies memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2024, Didik memperkirakan peluang tersebut sangat besar, bahkan hampir mencapai 100 persen. Menurutnya, Anies memiliki prestasi di Jakarta meskipun juga mendapat banyak kritik.

Jika Anies tidak terlibat dalam politik selama lima tahun ke depan, Didik memprediksi bahwa namanya akan dilupakan. Oleh karena itu, masuk ke dunia politik di Jakarta dianggap sebagai peluang yang baik bagi karier Anies dan juga untuk bangsa serta Pilpres 2029.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru