Friday, November 22, 2024

Google Siap Musnahkan Miliaran Data Pribadi Imbas Adanya Gugatan Hukum

Share

Google siap memusnahkan miliaran data pribadi akibat gugatan hukum. Foto/ Daily

MENLO PARK – Google akan menghapus bermiliar-miliar data yang berisi informasi pribadi pengguna setelah penyelesaian gugatan hukum terhadap perusahaan tersebut. Seperti dilansir dari Rideapart, Selasa (23/4/2024), gugatan tersebut menyebut bahwa Google secara diam-diam melacak lebih dari 136 juta pencarian web dalam mode privasi yang dilakukan melalui Chrome.

Penyelesaian gugatan ini diajukan pada hari Senin (1/4) di pengadilan distrik AS di Oakland, California, dan membutuhkan persetujuan dari hakim Yvonne Gonzalez Rogers. The New York Times melaporkan bahwa penyelesaian ini terjadi setelah lebih dari tiga bulan sejak pengumuman bahwa Google dan pengacara yang menangani kasus tersebut mencapai kesepakatan dalam gugatan yang dimulai pada Juni 2020.

Gugatan tersebut menuduh bahwa analisis, cookies, dan aplikasi Google memungkinkan perusahaan untuk melacak dan mengumpulkan informasi saat pengguna menggunakan mode penyamaran atau incognito, serta pengaturan penelusuran pribadi lainnya.

Juru bicara Google, Jose Castaneda, mengatakan bahwa mereka senang bisa menyelesaikan gugatan yang dianggap tidak beralasan ini. Google diharuskan hanya menghapus data teknis pribadi yang tidak terkait dengan individu dan tidak pernah digunakan untuk personalisasi.

Penyelesaian gugatan ini bernilai lebih dari USD5 miliar dan bisa mencapai USD7,8 miliar. Namun, Google tidak membayar ganti rugi kepada pengguna yang terkena dampak, namun pengguna dapat menuntut Google secara pribadi.

Google juga akan memperbarui pemberitahuan kepada pengguna tentang pengumpulan data, serta memungkinkan pengguna mode penyamaran untuk memblokir cookies pihak ketiga selama lima tahun.

Pengacara yang memimpin kelompok penggugat, David Boies, menyatakannya dalam pernyataan tertulis bahwa penyelesaian ini adalah “langkah bersejarah dalam menuntut kejujuran dan akuntabilitas dari perusahaan teknologi yang dominan.”

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru