Mobil dengan fitur headlamp pop up pada era 90-an ke bawah merupakan sesuatu yang bisa membuat pemilik mobil merasa bangga. Lampu pop up memberikan kesan mewah dan futuristik pada mobil, serta meningkatkan gengsi pemilik mobil. Saat kondisi tertutup, penampilan mobil terlihat lebih sleek dan aerodinamis berkat keberadaan lampu pop-up.
Lampu pop-up pada mobil memiliki tampilan yang unik, dimana ketika tidak dihidupkan, posisinya melipat ke dalam dan menyatu dengan bagian kap mesin atau bemper depan. Namun, ketika dinyalakan melalui tuas pengemudi, lampu ini akan muncul ke luar seperti mata manusia yang terbuka saat terbangun dari tidur. Lampu pop-up pernah menjadi tren pada tahun 80-an hingga awal 90-an, dan digunakan pada berbagai mobil seperti Toyota Corolla Trueno, Chevrolet Corvette, Ferrari F40, dan lainnya.
Namun, saat ini mobil dengan fitur headlamp pop up sudah tidak dibuat lagi dikarenakan regulasi yang melarang penggunaannya. Aturan tersebut melarang produksi mobil dengan lampu pop up karena dianggap tidak aerodinamis dan berpotensi membahayakan pejalan kaki saat terjadi tabrakan. Regulasi juga semakin ketat dalam hal keselamatan mobil baru, sehingga lampu pop-up menjadi tidak lagi populer.
Selain itu, penggunaan lampu pop up juga dinilai mahal dalam segi perawatan. Motor flip pada lampu pop-up memiliki biaya perawatan yang tinggi. Hal ini membuat produsen mobil mulai beralih ke teknologi lampu depan yang lebih modern dan efisien, seperti lampu LED dan lampu adaptif.
Meskipun lampu pop up sudah menjadi kenangan dalam dunia otomotif, mobil lawas dengan fitur tersebut masih boleh digunakan di jalan raya. Namun, produsen otomotif lebih fokus pada pengembangan teknologi lampu depan yang lebih aman dan modern. Nostalgia terhadap lampu pop up mungkin tetap ada, namun keselamatan pengemudi dan penumpang tetap menjadi prioritas utama.