Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa pembagian kursi menteri dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini unggul dalam hasil rekapitulasi suara Pilpres 2024, merupakan hak prerogatif presiden terpilih nantinya.
“Itu hak prerogatif presiden, terserah beliau,” kata Zulhas ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa.
Ketika ditanya apakah partai koalisi Prabowo-Gibran sudah mulai membicarakan penyusunan kabinet, Zulhas hanya mengatakan bahwa dirinya kerap berkomunikasi dengan Prabowo, termasuk di sela-sela rapat di istana yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
“Ya, belakangan ini sering berkomunikasi dengan Pak Prabowo,” katanya.
Zulhas enggan memberikan komentar ketika ditanya tentang pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang meminta jatah minimal lima kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran jika mereka resmi ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
“Ya silakan tanyakan langsung kepada Pak Airlangga, mengapa ditanyakan kepada saya,” ujarnya.
Airlangga sebelumnya menyebut bahwa Partai Golkar memiliki peran besar dalam kemenangan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Hal ini didasarkan pada data Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, yang menunjukkan bahwa sekitar 75 hingga 85 persen kader dan simpatisan partai memilih pasangan Prabowo-Gibran, yang akhirnya meraih suara 58 persen dan memenangkan pilpres dalam satu putaran.
“Artinya, Partai Golkar secara nyata berada di garis depan dalam membantu kemenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran,” kata Airlangga saat menyelenggarakan syukuran atas keberhasilan Partai Golkar di Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (15/3).
Berbagai pertimbangan tersebut membuat Airlangga berpendapat bahwa Partai Golkar seharusnya mendapatkan porsi yang lebih besar dalam kabinet Prabowo nantinya.
“Saya telah menyampaikan kepada Pak Prabowo mengenai kontribusi dari Golkar karena kita menang di 15 provinsi. Itu berarti kontribusi kami sebesar 25 persen dari total kemenangan 58 persen,” ujarnya.
“Jadi, jika 25 persen adalah porsi kami, dalam pembagian peran, mungkin lebih banyak atau sedikit. Kami menyebutkan lima posisi menteri sebagai jumlah minimal, namun jika dilihat dari proporsi 25 persen, masih banyak ruang,” tambahnya.
Sementara itu, calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa pembahasan mengenai susunan kabinet pemerintahan Indonesia mendatang akan dilakukan pada waktunya sendiri.
“Mengenai menteri dan hal-hal lainnya, akan dibicarakan dan didiskusikan kembali nanti,” katanya.
Gibran juga menyebut bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan mengenai susunan kabinet. Menurutnya, hal tersebut akan ditentukan oleh Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
“Hingga saat ini belum, nanti akan ada waktu yang tepat,” ujarnya.