Ketua Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Universitas Mulawarman, Orin Gusta Andini menduga adanya kesamaan modus antara kasus korupsi di PT Taspen dengan ASABRI-Jiwasraya. Apalagi ketiganya merupakan lembaga pengelola dana pensiun.
Kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya mencuat pada akhir 2019 ketika perusahaan asuransi tertua di Indonesia gagal membayar dana nasabah disebabkan korupsi. Enam orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk 3 petinggi di Jiwasraya; dan tiga pengusaha yaitu Benny Tjokrosaputro, Heru Hidayat, dan Joko Hartono Tirto.
Tak lama berselang, terungkap kasus korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI). Salah satu pelakunya adalah Benny Tjokro.
Menurut Orin, kedua kasus tersebut mungkin memiliki kesamaan modus karena keduanya merupakan perusahaan yang mengelola dana pensiunan.
Orin menyebut bahwa modus kasus ASABRI dan Jiwasraya adalah manipulasi saham untuk menguntungkan pihak tertentu.
Sebelumnya, KPK mengungkap adanya penyidikan baru mengenai dugaan korupsi investasi fiktif di PT Taspen tahun anggaran 2019. KPK menetapkan Antonius Nicholas Stephanus (ANS) Kosasih sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
KPK memperkirakan kasus tersebut merugikan negara dalam jumlah yang signifikan, namun belum bisa merinci lebih lanjut tentang kasus tersebut dan identitas tersangka lainnya.
