Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya pemberian imunisasi dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat sekaligus menjadi bekal untuk menuju Indonesia Maju 2045. Menkes mengatakan, langkah ini harus didukung dengan edukasi dan skrining kesehatan secara rutin.
“Program promosi preventif untuk anak-anak, pertama-tama keluarganya harus diberi edukasi, kedua harus rutin diskrining, dan yang ketiga adalah imunisasi. Ini merupakan tiga program utama dalam perawatan preventif,” kata Menkes saat menghadiri acara National Workshop Pediatric Association Advocacy for Immunization Priorities di Jakarta, Jumat (8/3).
Menkes menjelaskan bahwa pemerintah telah menambahkan 3 jenis antigen imunisasi baru ke dalam program imunisasi nasional. Ketiga antigen baru tersebut adalah HPV untuk mencegah kanker serviks, PCV untuk pneumonia, dan Rotavirus untuk mencegah diare.
Dengan penambahan ini, total terdapat 14 jenis vaksin wajib. “Sebelumnya, Indonesia hanya memiliki 11 antigen. Namun, setelah rekomendasi para ahli, jumlahnya dinaikkan menjadi 14 antigen. Tiga antigen tambahan tersebut adalah PCV, Rotavirus, dan HPV,” jelas Menkes.
Menkes menambahkan, penambahan tiga antigen baru tersebut dilakukan karena banyak kasus penyakit dan bahkan kematian pada anak-anak yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.
Menkes juga menyebutkan bahwa pemberian imunisasi merupakan salah satu intervensi yang paling efektif untuk memberikan kekebalan tambahan pada anak-anak agar terlindungi dari virus penyebab penyakit tersebut.
“Dua dari tiga imunisasi, yaitu PCV dan Rotavirus, diberikan karena tingginya angka kematian anak akibat infeksi. Infeksi tersebut seringkali disebabkan oleh pneumonia dan diare,” ujar Menkes.
Menurut Menkes, intervensi preventif seperti imunisasi menjadi kunci untuk menjaga kesehatan anak-anak. Imunisasi harus diberikan secara lengkap agar daya tahan tubuh anak siap melawan penyakit menular.
Selain itu, Menkes juga menggarisbawahi pentingnya imunisasi tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk orang dewasa. Beberapa imunisasi yang diberikan untuk orang dewasa termasuk imunisasi HPV, COVID-19, dan meningitis.
Menkes menegaskan bahwa dengan perkembangan teknologi kesehatan, akan ada lebih banyak jenis imunisasi yang dikembangkan untuk melindungi kesehatan orang dewasa.
Menkes mengakui bahwa masih ada ketidaksetujuan terhadap pemberian imunisasi kepada anak-anak karena minimnya informasi mengenai manfaatnya.
Oleh karena itu, Menkes mengajak semua pihak terkait, termasuk IDAI, untuk aktif dalam memberikan edukasi tentang pentingnya imunisasi melalui media sosial dan platform lainnya.
Menkes percaya bahwa semakin banyak praktisi kesehatan yang memberikan edukasi akan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk memberikan imunisasi kepada anggota keluarga mereka.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Hotline Kemenkes melalui nomor 1500-567, SMS ke 081281562620, atau email ke kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid
