Pakar ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mendukung rencana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan.
“Indonesia memiliki sumber daya yang cukup berlimpah, salah satunya etanol. Kemudian juga ada sawit dan itu bisa dijadikan sebagai alternatif untuk bahan bakar minyak (BBM). Saya kira rencana Prabowo untuk menghentikan impor BBM dan menggantinya dengan energi hijau adalah pemikiran yang cukup bagus dan ideal,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/3).
Menurut dia, rencana untuk menghentikan impor BBM dan beralih ke energi terbarukan, seperti kelapa sawit, tebu, dan singkong, akan membawa Indonesia menuju swasembada energi.
Meskipun rencana tersebut bagus, kata Fahmy, diperlukan waktu yang cukup untuk menyiapkan teknologi karena Indonesia belum memiliki teknologi yang dibutuhkan untuk mengolah sumber daya alam menjadi energi hijau.
Fahmy menjelaskan bahwa untuk mempercepat transfer teknologi, pemerintah atau Pertamina dapat bekerja sama dengan perusahaan asing yang sudah memiliki teknologi, terutama di bidang minyak dan gas multinasional.
Selain itu, pemerintah perlu mempertimbangkan sumber energi yang vital untuk pangan yang harus didistribusikan secara proporsional.
Pewarta: Fauzi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024