Sunday, December 8, 2024

Mengenal Habsora, Sistem AI Israel yang Membunuh Ribuan Warga Palestina

Share

Kerusakan yang diciptakan oleh Israel di Gaza. (Foto: Al Jazeera)

JAKARTA – Sebanyak 29 ribu lebih warga Palestina telah terbunuh di Gaza dan hampir 70 ribu lainnya luka-luka. Banyaknya korban jiwa dan luka ini disinyalir tak lepas dari peran sistem AI Israel bernama Habsora. Perangkat lunak penargetan AI ini dituding bertanggung jawab atas tingginya angka kematian warga sipil di Gaza sebagai pembalasan Israel atas operasi Badai Al Aqsha Hamas pada 7 Oktober 2023 silam.

Menurut Guardian dan sumber lain, termasuk postingan blog dari IDF, Israel menggunakan Habsora untuk memberikan informasi secepat kilat tentang apa yang diyakini sebagai militan Hamas di Gaza. Habsora berada di atas sistem pengumpulan intelijen lainnya dan memberikan target kepada agen manusia yang kemudian diduga memiliki keputusan akhir apakah akan menyerang atau tidak.

Dilansir dari Irish Times, Selasa (27/2/2024), dalam wawancara Ynet pada bulan Juni 2023, mantan kepala staf IDF Aviv Kochavi berbicara tentang penggunaan AI dalam peperangan Israel pada tahun 2021. Dia mengatakan bahwa “di masa lalu, kami akan menghasilkan 50 target di Gaza dalam setahun. Sekarang, mesin ini menciptakan 100 target dalam satu hari, dan 50 persen di antaranya diserang”.

Meskipun Israel secara teoritis dapat merilis data yang menjadi dasar pelatihan Habsora, cara perangkat ini memilih target masih belum jelas bahkan bagi orang Israel, yang disebut sebagai masalah kotak hitam.

Berbeda dengan teknologi sebelumnya, bagaimana AI mengambil keputusan masih belum diketahui pasti. AI hanya dapat dilatih, sehingga bias manusia dapat dimasukkan ke dalamnya.

Mengingat masalah kotak hitam, mengidentifikasi target potensial Hamas di Gaza adalah tindakan yang tidak etis dan mengerikan. Sebuah situs berita online yang dijalankan oleh jurnalis Palestina dan Israel, +972, dan situs web berbahasa Ibrani Local Call mengklaim bahwa AI telah menciptakan “pabrik pembunuhan massal” dan kematian warga sipil sudah diperkirakan dan diterima di dunia.

Israel tercatat selalu terdepan dalam teknologi militer, baik dalam produksi rudal, drone, jet tempur, tank, maupun perangkat lain. Mereka menjadi pengekspor senjata konvensional terbesar kesepuluh pada tahun 2018-2022 dan memiliki tingkat pengeluaran militer tertinggi ketujuh di dunia. Hingga kini perang terbuka antara Israel dan Hamas masih berlangsung dan korban terus berjatuhan tak pandang bulu warga sipil atau militan.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru