Bukittinggi,- (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mengadakan pemungutan suara ulang (PSU) di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024, namun hanya dihadiri oleh sebagian kecil pemilih yang terdaftar.
“Pemungutan suara ulang yang dilakukan di dua TPS di Kelurahan Belakang Balok Bukittinggi, memang mengalami penurunan kehadiran pemilih dibandingkan pemilu sebelumnya, terutama dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sebelumnya ratusan kini hanya dihadiri oleh puluhan pemilih,” kata Ketua KPU Bukittinggi, Satria Putra di Bukittinggi, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa PSU diselenggarakan di TPS 01 dan TPS 03 karena adanya kesalahan dalam penyerahan surat suara kepada pemilih sebelumnya. TPS 01 memiliki 264 DPT sedangkan TPS 03 memiliki 232 pemilih.
“Namun dalam PSU ini, di TPS 01 hanya dihadiri oleh 71 pemilih dan TPS 03 dihadiri oleh 81 pemilih. Pada hari pemilihan 14 Februari lalu, TPS 01 dihadiri oleh 198 pemilih dan TPS 03 oleh 164 orang. Memang terjadi penurunan signifikan,” katanya.
Menurutnya, PSU di TPS 01 dilakukan untuk Pemilihan Anggota DPR RI dan di TPS 03 untuk pemilihan calon presiden dan wakil presiden.
Ia menegaskan bahwa PSU dilaksanakan di dua TPS tersebut karena ada rekomendasi dari Bawaslu dan adanya satu pemilih yang menerima dua surat suara.
Di TPS 01 ada satu pemilih yang menerima dua surat suara untuk pemilihan anggota DPR-RI. Kemudian di TPS 03 ada satu pemilih yang menerima dua surat suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden.
“Ini menjadi alasan mengapa pemungutan suara ulang harus dilakukan,” katanya.
Dalam PSU tersebut, hasil pemilihan untuk calon presiden dan wakil presiden dimenangkan oleh pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 66 suara. Sedangkan pasangan capres cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat 13 suara dan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih dua suara.
