Beberapa berita unggulan akhir pekan yang menarik untuk diketahui, KPU akan melakukan pemungutan suara ulang di 686 TPS dan kenaikan harga beras diprediksi akan terjadi hingga Maret 2024. Berikut adalah rangkuman berita tersebut:
1. KPU akan melakukan pemungutan suara ulang di 686 TPS
Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengumumkan bahwa pemungutan suara ulang (PSU) akan dilakukan di 686 TPS yang terdistribusi di 38 Provinsi, 216 Kabupaten/Kota, 396 Kecamatan, dan 497 Desa/Kelurahan mulai dari tanggal 15 Februari hingga 24 Februari 2024. Meskipun jumlah TPS yang akan melakukan pemungutan suara ulang berbeda dengan rekomendasi Bawaslu RI yang sebanyak 780 TPS.
2. Anak yang lahir pada bulan Oktober memiliki risiko lebih rendah tertular flu
Hasil studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak yang lahir pada bulan Oktober lebih mungkin menerima vaksinasi flu pada bulan yang sama dan memiliki risiko lebih rendah tertular influenza. Pedoman dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat merekomendasikan vaksinasi influenza setiap tahun untuk individu berusia enam bulan ke atas, dengan waktu yang direkomendasikan adalah September atau Oktober.
3. KPK memulai penyidikan kasus dugaan korupsi di Setjen DPR RI
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan bahwa mereka telah memulai penyidikan terkait dugaan korupsi dalam pengadaan kelengkapan rumah jabatan di Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI. Penetapan tersangka beserta pasal yang disangkakan dan konstruksi perkara akan dijelaskan pada konferensi pers penahanan.
4. Ganjar menepis isu Mahfud tidak mendukung hak angket
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menepis isu bahwa Mahfud Md tidak mendukung hak angket terkait penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024. Sebelumnya, Mahfud Md sebagai calon wakil presiden nomor urut 3 enggan berkomentar mengenai usulan hak angket yang diajukan oleh pasangannya, Ganjar Pranowo.
5. Kenaikan harga beras diprediksi akan terjadi hingga Maret 2024
Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) memperkirakan bahwa kenaikan harga beras yang sedang terjadi di pasaran akan terus berlangsung hingga Maret 2024 karena petani belum memasuki musim panen raya. Kondisi cuaca yang tidak pasti juga menjadi faktor yang membuat musim panen saat ini menjadi tidak jelas.