Selasa, 30 Januari 2024 – 10:25 WIB
Parepare – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami kebocoran. Salah satu narapidana berhasil melarikan diri dari tempat pembinaan narapidana. Narapidana tersebut kabur dengan cara memanjat pagar dan merusak kawat berduri.
Kalapas Parepare, Totok Budiyanto, mengatakan bahwa narapidana yang kabur adalah Heri bin Herman, yang merupakan tahanan kasus pencabulan anak dan telah divonis 10 tahun.
“Narapidana yang kabur ini merupakan warga binaan atas nama Heri bin Herman,” kata Totok kepada wartawan pada Senin, 29 Januari 2023.
Totok menjelaskan bahwa Heri kabur dari Lapas pada Minggu sebelumnya, 28 Januari 2023, sekitar pukul 19.45 Wita. Heri melarikan diri saat Lapas sepi karena para penjaga tengah melaksanakan salat Isya.
“Kejadiannya Minggu kemarin. Sekitar pukul 19.45 Wita usai salat isya. Saat semua napi kembali ke kamar, hanya dia yang tidak ada,” kata Totok.
Totok menyebut bahwa dari hasil pemeriksaan sementara, narapidana asal Kecamatan Soreang itu melarikan diri dengan cara memanjat tembok berduri yang mengelilingi lapas. Kuat dugaan, napi Heri menggunakan alat khusus, sebab ketinggian tembok lapas mencapai 10 meter.
“Ada alat khusus karena bisa merangkak dan memanjat naik tembok,” katanya.
Selain itu, Totok juga mengatakan bahwa Heri merusak kawat berduri, sebab di lokasi pelarian juga ditemukan bercak darah terduga dari luka narapidana. Darahnya bahkan ditemukan hingga di Kampung Tegal, Kecamatan Ujung, dengan jarak kurang lebih 1 kilometer.
Lebih lanjut, Totok mengaku bahwa petugas masih mencari keberadaan narapidana tersebut. Karena itu, Totok berharap Heri segera menyerahkan diri.
“Saya harapkan kepada warga binaan ini segera menyerahkan diri, daripada terjadi hal yang tidak inginkan. Insya Allah, kami akan memperlakukan secara manusiawi menjunjung hak asasi manusia,” terangnya.
