Sunday, September 21, 2025

Telkom Akan Luncurkan Satelit HTS Berkapasitas 32 GBPS pada 20 Februari 2024

Share

- Advertisement -

loading…
Telkom melalui Telkomsat akan meluncurkan satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) pada 20 Februari 2024 di Florida atau 21 Februari 2024 di Indonesia.

JAKARTA – Seiring dengan komitmen perusahaan untuk menyediakan akses informasi yang merata melalui infrastruktur dan layanan telekomunikasi digital yang andal, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya Telkomsat akan meluncurkan satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) pada 20 Februari 2024 di Florida atau 21 Februari 2024 di Indonesia. Satelit ini akan menjadi satelit ke-11 milik Telkom dan akan menempati slot orbit 113 BT.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, satelit bernama Merah Putih 2 akan diluncurkan langsung dari Cape Canaveral, Florida menggunakan roket Falcon 9. Dengan kapasitas hingga 32Gbps, satelit Merah Putih 2 akan membawa transponder aktif yang terdiri dari frekuensi C-band dan Ku-band, dan akan menjangkau seluruh area Indonesia.

Telkom sebelumnya telah meluncurkan Satelit Merah Putih pada tahun 2018 dengan penempatan pada slot orbit 108 BT. “Satelit Merah Putih 2 menjadi harapan sekaligus wujud komitmen Telkom untuk mendukung pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia, melengkapi infrastruktur darat dan laut yang kami miliki. Telkom meyakini dengan adanya pemerataan akses informasi ini diharapkan dapat mengakselerasi digitalisasi masyarakat di berbagai aspek,” tutur Ririek.

Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd. Rauf mengatakan bahwa Satelit Merah Putih 2 menggunakan platform Spacebus 4000B2 dengan usia desain 15 tahun. Pembangunan satelit melibatkan Thales Alenia Space sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam pembuatan satelit dan SpaceX sebagai perusahaan penyedia jasa peluncuran satelit.

“Proses pemilihan mitra dan pengadaan satelit telah dilakukan sesuai dengan asas kepatuhan (compliance) dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Selain itu dari aspek bisnis, proses pemilihan mitra juga telah mempertimbangkan biaya per Gbps yang paling rendah sehingga menghasilkan satelit dengan kapasitas lebih besar dengan harga jual yang kompetitif,” kata Lukman.

Meski Satelit Merah Putih 2 belum diluncurkan, potensi bisnis backhaul yang menjadi sasaran satelit ini terproyeksi sangat positif. Hal ini terlihat dari antusiasme calon pelanggan korporat maupun operator VSAT yang ingin menggunakan layanan satelit tersebut. “Tak hanya membawa misi untuk konektivitas bangsa dan membawa nama baik Indonesia, semoga keberadaan Satelit Merah Putih 2 dapat memperkuat Telkomsat dan TelkomGroup menjadi pemain besar industri satelit di Indonesia,” tutur Ririek. (ars)

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru