Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah melakukan upaya diplomatik yang sensitif untuk memastikan pembebasan sandera di Jalur Gaza, menurut perwakilan Amerika Serikat di PBB pada Jumat (2/2/2024).
Mereka terus bekerja dengan Qatar, Mesir, dan mitra regional lainnya untuk membuat usulan yang kuat dan meyakinkan. Perjanjian mereka diharapkan dapat menyatukan seluruh sandera dengan keluarga mereka, kata Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield kepada wartawan di kantor pusat PBB di New York.
Amerika Serikat terus berupaya mencapai resolusi berkelanjutan bagi konflik tersebut, sehingga rakyat Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan dan menikmati keamanan, martabat, dan kebebasan yang sama, kata Thomas-Greenfield.
Usulan tersebut diharapkan dapat mendekatkan semua pihak dalam menciptakan kondisi penghentian permusuhan berkelanjutan.
Thomas-Greenfield menjelaskan bahwa Dewan Keamanan PBB memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan tekanan kepada Hamas untuk menerima usulan tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa rancangan resolusi yang menuntut jeda kemanusiaan segera dapat membahayakan negosiasi sensitif untuk menengahi kesepakatan pembebasan sandera.
Thomas-Greenfield menegaskan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan ruang bagi negosiasi penyanderaan yang sensitif untuk mendukung usulan koordinator khusus PBB untuk Gaza.
Dia juga menekankan bahwa negosiasi butuh waktu, namun mereka memberikannya waktu dan terus berupaya di lapangan.
Pada Selasa, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, telah memastikan bahwa mereka telah menerima usulan yang dicapai pada KTT Paris sehari sebelumnya untuk kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Israel.