Rabu, 15 Mei 2024 – 15:31 WIB
Jakarta – Pihak kepolisian sudah mengidentifikasi pelaku begal terhadap SMR (18), calon siswa atau casis Bintara Polri. Korban SMR dibacok hingga jari tangannya putus di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Baca Juga:
Kondisi Terkini Calon Siswa Bintara Polri Usai Dibegal hingga Jari Terputus di Kebon Jeruk
“Sudah (pelaku teridentifikasi),” kata Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Sutrisno kepada wartawan, Rabu, 15 Mei 2024.
Sutrisno mengatakan pihaknya sudah mengecek CCTV di sekitar lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dia berharap, kasus ini dapat menemui titik terang dalam waktu dekat.
Baca Juga:
Gandeng TNI-Polri, Dishub DKI Mulai Tertibkan Juru Parkir Liar Selama Sebulan ke Depan
“Mudah-mudahan kita bisa ungkap dalam waktu dua sampai tiga hari ini. Kita sudah melakukan langkah-langkah,” jelas dia.
Sutrisno sebelumnya menuturkan, insiden pembegalan itu terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024 sekitar pukul 05.00 WIB.
“Itu kejadiannya Minggu lalu itu. Kejadiannya di Jalan Arjuna, itu Casis Bintara (Polri),” kata Sutrisno.
Dia menjelaskan, tragedi itu berawal saat korban hendak melakukan tes casis Bintara di SMK Media Informatika Pesanggarahan, Jakarta Selatan.
Saat peristiwa, korban yang mengendarai sepeda motor ternyata sudah dibuntuti kawanan begal yang diduga berjumlah tiga orang.
“Dia kan dari rumah di tanjung duren mau berangkat tes psikologi ke SMK media Informatika itu di Pesanggrahan. Nah, dari Tanjung duren itu sudah diikutin yang tiga orang pelaku ini,” ujar dia.
Ketika beraksi, para pelaku menyalip sepeda motor korban. Salah satu pelaku bawa senjata tajam hingga membacok korban. Akibatnya, jari korban terputus terkena sabetan senjata tajam itu.
“Iya, itu ada yang putus jarinya, tapi kemarin kita ke rumah sakit. Dan, sekarang (korban) sudah dioperasi, sekarang korbannya sudah pulang dan pemulihan,” kata Sutrisno.
Dalam insiden itu, korban juga kehilangan sepeda motor hingga handphone yang digondol kawanan pelaku. Polisi saat ini masih memburu pelaku.
Halaman Selanjutnya
Dia menjelaskan, tragedi itu berawal saat korban hendak melakukan tes casis Bintara di SMK Media Informatika Pesanggarahan, Jakarta Selatan.