Monday, November 11, 2024

Joko Pinurbo dan Okky Madasari: Melihat Karya Diam-diam Mengenai Perlawanan Setelah Kematian Joko Pinurbo

Share

TEMPO.CO, Yogyakarta – Kematian sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin pada Sabtu pagi tanggal 27 April 2024 di Yogyakarta menimbulkan kesedihan yang mendalam. Tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi rekan sejawatnya di kalangan penulis.

Salah satunya adalah novelis Okky Madasari. Penulis dari karya-karya seperti Entrok, Pasung Jiwa, dan Maryam itu terlihat turut menghadiri pemakaman Jokpin, di Perkumpulan Urusan Kematian Yogyakarta atau PUKJ Yogyakarta.

Okky mengenang Joko Pinurbo sebagai seorang penulis yang mampu menciptakan karya-karya yang bisa menjadi teman dalam segala situasi. “Karya-karya Jokpin juga secara diam-diam memberikan semangat untuk terus melanjutkan hidup, bahkan semangat untuk melakukan perlawanan,” kata Okky saat berada di pemakaman.

Bagi Okky Madasari, Joko Pinurbo adalah seorang guru, sumber inspirasi, dan sekaligus sahabat. “Saya merasa beruntung memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan beliau,” ujarnya.

Okky mengakui bahwa dia belajar menulis puisi dari Joko Pinurbo. “Mas Jokpin mengajari saya langsung cara menulis puisi, kami pernah berkomunikasi dalam waktu yang cukup lama dan intensif pada tahun 2011-2012, beliau mengajar langsung bagaimana menulis puisi,” kata Okky.

Tidak hanya itu, Okky juga menyatakan bahwa dia dan Jokpin sering membahas tentang sastra, budaya, puisi, dan kehidupan di Indonesia.

“Meskipun karya sastra Jokpin mungkin berbeda dengan WS Rendra atau Wiji Thukul, namun dengan gayanya, karya-karya Jokpin sebenarnya mencerminkan masalah masyarakat Indonesia. Termasuk yang terjadi pada generasi saat ini, Generasi Z, generasi terbaru,” ujarnya.

Menurut Okky, Joko Pinurbo adalah seorang penyair yang mampu menangkap kegelisahan zaman. “Beliau berhasil mengungkapkan dinamika masyarakat, termasuk Generasi Z dan generasi terkini, itulah yang membuat karya-karya Jokpin tetap relevan,” kata Okky.

Joko Pinurbo meninggal dunia pada usia 61 tahun, pada Sabtu pagi tanggal 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB. Joko meninggalkan istri Nurnaeni Amperawati Firmina dan dua anak, Paskasius Wahyu Wibisono, Maria Azalea Anggraeni, serta Alexander Gilang Samudra Rajasa (menantu) dan dua cucu.

Jenazah penyair yang meraih penghargaan Achmad Bakrie Awards 2023 tersebut rencananya akan dimakamkan pada Minggu, 28 April di Pemakaman Demangan Wedomartani Ngemplak Sleman pukul 10.00 WIB.

Baca Lainnya

Berita Terbaru