Kehadiran Suzuki Jimny 5 pintu dan 3 pintu sangat disambut baik oleh para pecinta otomotif di Indonesia. Ini terlihat dari minat konsumen terhadap Jimny 5 pintu yang melampaui 1.200 unit saat diluncurkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Tingginya pemesanan Jimny 5 pintu membuat waktu tunggunya mencapai setahun lebih karena pasokan untuk pasar Indonesia hanya sekitar 100 unit per bulan.
Demikian pula dengan Jimny 3 pintu, meski telah diluncurkan beberapa tahun yang lalu, namun permintaannya tetap tinggi dengan waktu tunggu lebih dari satu setengah tahun karena pasokannya hanya 50 unit per bulan.
Dengan tingginya permintaan akan Suzuki Jimny di Indonesia, muncul pertanyaan apakah memungkinkan mobil yang cocok untuk offroad ini diproduksi secara lokal. Namun, Head Assistance To Strategic Planning Dept PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Ei Mochizuki menjelaskan bahwa masih banyak pertimbangan yang harus dipertimbangkan jika Jimny diproduksi di Indonesia, termasuk investasi yang besar.
Meskipun Jimny memiliki tipe mesin yang sama dengan Ertiga dan XL7, namun secara bentuk dan layoutnya sangat berbeda. Demikian pula dengan bagian lain seperti mesin, transmisi, sistem penggerak, yang berbeda antara Jimny dengan Ertiga atau XL7. Selain itu, Jimny memiliki sasis berbeda dengan produk Suzuki lainnya di Indonesia, sehingga produksi lokal bisa menjadi lebih sulit.
Meskipun pemesanan Suzuki Jimny di Indonesia sudah tinggi, namun dari segi ekonomi jumlah tersebut belum memenuhi syarat produksi lokal. Minimum quantity yang harus dipenuhi untuk produksi lokal Suzuki, termasuk Jimny, masih belum tercapai. Jika dipaksakan, biaya produksi bisa menjadi lebih mahal dan berdampak pada harga jual Suzuki Jimny yang bisa lebih tinggi daripada impor.
