Sunday, September 21, 2025

Data Menunjukkan Pengangguran dan Kemiskinan RI Turun di 2023, Sri Mulyani Menyampaikannya

Share

- Advertisement -

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia telah mengalami penurunan setelah meningkat selama pandemi COVID-19. Menurutnya, saat ini tingkat pengangguran dan kemiskinan sudah kembali ke level sebelum COVID-19.

Pertama, dia menjelaskan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia pada bulan Agustus 2023 telah turun menjadi 5,32%, atau setara dengan 7,86 juta orang. Angka ini mengalami penurunan tipis dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 5,86%, atau setara dengan 8,43 juta orang. Jumlah tersebut sudah kembali ke angka pengangguran sebelum COVID-19. Perlu diketahui bahwa tingkat pengangguran di Indonesia melonjak pada tahun 2020 saat pandemi merajalela, dimana jumlah pengangguran mencapai 9,77 juta orang atau sekitar 7,07%.

“Di tahun 2023 ini, tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 5,32% dengan jumlah orang sebanyak 7,86 juta. Tingkat pengangguran sudah mendekati angka sebelum COVID-19. Jika dilihat, angka yang ada sekarang sudah sebanding dengan tahun 2018 yang mencapai 5,23% (7,07 juta orang),” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Selasa (2/1/2024).

“Kita akan menjaga momentum untuk mengembalikan tingkat pengangguran mendekati level sebelum COVID, bahkan lebih rendah,” lanjutnya.

Lebih lanjut, tingkat kemiskinan di Indonesia juga mengalami penurunan pada tahun 2023. Menurutnya, hal ini terjadi karena APBN giat memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan, yang mana bantuan sosial tersebut diperbesar sejak pandemi COVID-19 hingga saat ini ketika pemulihan ekonomi sedang berlangsung. Akibatnya, tingkat kemiskinan di Indonesia saat ini sudah mencapai 9,36% per bulan Maret 2023. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2019 atau sebelum pandemi COVID-19 yang mencapai 9,41%.

Ketika COVID-19 merebak, pada tahun 2020 tingkat kemiskinan naik menjadi 9,78% dan kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2021 yang mencapai 10,14%.

“Tingkat kemiskinan yang turun menjadi 9,36% ini lebih rendah dari sebelum COVID di tahun 2019 yang hanya mencapai 9,41%. Kita berharap angka kemiskinan terus menurun, termasuk kemiskinan ekstrim yang targetnya mendekati 0% pada tahun 2024 ini,” ujar Sri Mulyani.

“Ini merupakan perbaikan karena APBN aktif menangani isu masyarakat yang rentan,” tambahnya.

Demikianlah informasi terkait penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Terima kasih sudah membaca.

Baca Lainnya

Berita Terbaru