Pada 30 Agustus 2025, TikTok secara sukarela menonaktifkan fitur siaran langsung mereka, menarik perhatian dari Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Meskipun pihak pemerintah memuji keputusan tersebut sebagai tindakan yang patut diapresiasi, banyak pihak menganggapnya sebagai upaya “pembungkaman halus” di era digital. Meutya Hafid menyambut langkah ini dengan positif, meskipun ada kekhawatiran terkait hilangnya kanal informasi publik yang vital. Keputusan TikTok ini terasa janggal karena terjadi setelah aparat kepolisian menyuarakan kegelisahan terhadap penggunaan fitur Live untuk meliput aksi demonstrasi. Kritik muncul terkait apakah penonaktifan ini benar-benar inisiatif murni dari TikTok atau langkah preventif untuk menghindari konfrontasi dengan pemerintah. Menkomdigi Meutya Hafid berharap penonaktifan fitur tersebut tidak berlangsung lama, namun hal ini juga menyentuh kekhawatiran para pelaku UMKM yang kehilangan kanal penjualan utama mereka.

Share
- Advertisement -
Baca Lainnya