Kontroversi dalam Praktik Kampanye Media Sosial: Perspektif Jerome Polin
Saat gejolak aksi protes dan penjarahan menyebar di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia, timbul pertanyaan baru mengenai praktik kampanye media sosial yang melibatkan buzzer dan KOL. Influencer dan matematikawan muda yang terkenal, Jerome Polin, membuka tabir tentang tawaran kontroversial yang dia terima untuk mempromosikan kampanye ‘Damai Indonesia’.
Dalam unggahan di akun media sosialnya, Jerome memperlihatkan bukti screenshot percakapan dengan agensinya, Mantappucorp, yang menawarkan bayaran fantastis untuk mengkampanyekan pesan ‘Damai Indonesia’. Tawaran ini menimbulkan kekhawatiran bahwa upaya meredakan amarah rakyat bisa saja mengaburkan substansi dari tuntutan yang diungkap dalam demonstrasi yang tengah berlangsung.
Kisah ini mengingatkan kita akan kompleksitas dan dampak dari penggunaan buzzer dan KOL dalam mengarahkan opini publik melalui media sosial. Terlepas dari niat baik yang mungkin ada di balik kampanye tersebut, perlu dipertimbangkan apakah tindakan tersebut benar-benar memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat atau justru hanya sekadar mengalihkan perhatian dari isu-isu pokok yang harus diselesaikan. Sumber link
